Mahasiswi Lumpuh Usai Divaksin

Ya Allah Kasihannya, Mahasiswi Asal Aceh Lumpuh Setelah Divaksin, di Medan Ada yang Meninggal

Mahasiswi asal Aceh lumpuh setelah jalani vaksinasi Covid-19 di tempatnya mengemban ilmu

Editor: Array A Argus
SERAMBI INDONESIA
Amelia Wulandari terbaring lemas di Ruang Saraf RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Minggu (1/8/2021). Mahasiswi ini lumpuh usai divaksin.(SERAMBI INDONESIA) 

TRIBUN-MEDAN.COM,ACEH-Sungguh menyedihkan sekali nasib Amelia Wulandari (22).

Pasalnya, mahasiswi asal Aceh ini lumpuh setelah divaksin Covid-19 di Akademi Keperawatan (Akper) di Suak Ribee.

Menurut laporan, vaksinasi yang dijalani warga Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat ini  berlangsung pada Selasa (27/7/2021) lalu.

Baca juga: Terungkap Sosok Kakek Kayuh Sepeda 15 Km Demi Vaksin, Dihadiahi Motor Ivan Gunawan

Usai divaksin, mulanya Amelia mengalami mual-mual pada siangnya lalu pada malam hari, korban mengalami kejang-kejang dan membiru.

Selain itu, tangan dan kaki korban menjadi kaku dan tidak bisa bergerak.

Pihak keluarga korban kemudian membawanya ke Rumah Sakit Montella Meulaboh guna mendapatkan penanganan medis.

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 Menurun 84 % Setelah Enam Bulan, Ini Penjelasan CEO Pfizer

Sementara itu, kondisi korban hingga, Minggu (1/8/2021), masih dalam kondisi lumpuh dan belum bisa bergerak.

Korban saat ini dirawat di Ruang Saraf, Kamar Mohini, RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat.

Allymuddin, paman dari Amelia kepada Serambinews.com, Minggu (1/8/2021), saat mendampingi korban mengatakan, pada 26 Juli 2021, korban berkonsultasi dengan salah satu dokter di Puskesmas Suak Ribee.

Konsultasi itu mengenai mekanisme vaksin yang diperlukan oleh korban untuk mendapatkan surat keterangan bahwa korban belum bisa divaksin karena sedang menderita penyakit lambung akut, dan tipes, serta sinusitis.

Baca juga: China Akui Ketahanan Antibodi Vaksin Covid-19 Sinovac Hanya 6 Bulan, Moeldoko Disuntikkan Vaknus

Berawal dari itu, dokter dari Puskesmas Suak Ribee mengeluarkan surat keterangan terhadap penyakit yang dideritanya saat ini, yang kemudian disarankan berkonsultasi dengan dokter spesialis.

Awalnya, korban berkonsultasi ke dokter di Rumah Sakit Denkesyah. Namun di sana pada hari itu tidak ada dokter.

Lalu korban berkonsultasi dengan salah dokter spesialis di Rumah Sakit Montella Meulaboh.

Di Rumah Sakit Montella tersebut, korban yang didampingi ibunya mengutarakan keperluannya kepada salah dokter spesialis guna mendapatkan surat keterangan bahwa korban belum bisa divaksin dengan memperlihatkan surat keterangan dari puskesmas terhadap penyakitnya.

Baca juga: SUDAH Dua Kali Disuntik Vaksin Sinovac, Kini Moeldoko Disuntik Vaksin Nusantara, Ada Apa?

Dikatakannya, saat itu dokter memaksa korban agar tetap divaksin dan tidak mendengarkan apa keluhan korban.

Merasa tidak ada cara lain, sehingga korban terpaksa melakukan vaksin di Akper Meulaboh pada 27 Juli 2021 padahal korban punya riwayat mengalami penyakit tipes, lambung akut, dan sinusitis yang sudah menahun.

Tidak lama setelah pulang dari tempat vaksin, korban langsung mual-mual dan muntah.

Pada malamnya kondisi tubuh korban sudah membiru dan kejang-kejang.

Melihat kondisi Amelia sudah mengkhawatirkan, pihak keluarga memboyongnya ke Rumah Sakit Montella.

Baca juga: Berkat Vaksin, Wanita Ini Tahu Suaminya Selingkuh, Sampai Lempar-lemparan Kursi di Pusat Vaksinasi

Usai dirawat sesaat di sana, kemudian dia langsung dirujuk ke RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh pada malam itu juga.

Kondisi terakhir pada Minggu (1/8/2021) hari ini, korban masih dalam kondisi lumpuh, di mana kakinya belum bisa digerakkan lagi.

Surat keterangan tidak bisa divaksin tersebut dibutuhkan korban sebagai salah satu syarat untuk bisa kuliah.

Karena jika tidak mengupload sertifikat asli sudah divaksin atau surat keterangan dokter, dikhawatirkan akan dikenakan sanksi akademik atau dikeluarkan dari kampus.

Baca juga: Distribusi Vaksin Terhambat, Rumah Sakit USU Tidak Melayani Vaksinasi untuk Sementara 

Terkait hal ini, Jubir Covid-19 Aceh Barat, Amril Nuthihar kepada Serambinews.com, Minggu (1/8/2021), mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi lebih dahulu dengan Dinas Kesehatan Aceh Barat.

Ia mengaku akan melakukan pengecekan terhadap kabar tersebut, karena informasi itu belum diterimanya.

“Kita akan mengecek dulu terhadap informasi ada warga yang lumpuh usai divaksin,” tukas Amril.

Di Medan Mahasiswa Meninggal

Seorang mahasiswa Poltekpar (Politeknik Pariwisata) meninggal dunia usai divaksin Sinovac setelah sempat mengalami demam tinggi.

Adapun korbannya Irwin Perdana Nasution.

Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Medan Rajuddin Sagala, korban meninggal dunia pada Rabu (21/7/2021) kemarin setelah sempat mendapat perawatan di RS Imelda.

Baca juga: Antibodi Vaksin Sinovac Rendah, Nakes Indonesia Diberi Suntikan Ketiga Vaksin Moderna

Dari informasi yang didapat Rajuddin Sagala, mahasiswa jurusan perhotelan ini sebelumnya punya riwayat penyakit asma dan infeksi paru.

"Mahasiswa ini awalnya hendak mengikuti kegiatan PKL. Namun pihak kampus mewajibkan peserta PKL untuk menyertakan sertifikat vaksin," kata Rajuddin Sagala, Jumat (23/7/2021).

Atas dasar itu, Irwin Perdana Nasution kemudian mencari dimana tempat vaksin.

Sekira 12 hari yang lalu, Irwin Perdana Nasution beserta keluarganya menjalani vaksinasi di kawasan Belawan.

Baca juga: Dianggap Kurang Manjur, Ini Pengakuan Negara yang Menjadi Saksi Kegagalan Vaksin Sinovac

Namun, Rajuddin Sagala tidak tahu pasti, lokasi vaksin itu di puskesmas, atau di lembaga pemerintahan.

"Saya belum dapat info di puskesmas atau dimana," kata Rajuddin Sagala.

Tidak hanya seorang diri, Irwin Perdana Nasution menjalani vaksin bersama pamannya.

Usai menjalani vaksin, keesokan harinya remaja berusia 21 tahun ini mendadak demam tinggi. 

Dia kemudian istirahat di rumah selama tiga hari.

Baca juga: ALASAN Malaysia Stop Vaksin Sinovac Setelah Muncul Varian Baru, Thailand Campur AstraZeneca

Karena kondisinya tak kunjung membaik, korban kemudian dirujuk ke RS Imelda Medan.

Di rumah sakit itu, Irwin Perdana Nasution menjalani perawatan selama tiga hari.

Tepat pada Rabu (21/7/2021), warga Jalan Karya Setia, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat ini meninggal dunia.

Baca juga: TERUNGKAP Antibodi Penerima Vaksin Sinovac hanya Sepersepuluh Penerima Vaksin Pfizer-BioNTech

Bukan hanya Irwin saja, pamannya dikabarkan turut koma hingga saat ini.

Berkaitan dengan perkembangan kasus ini, Rajuddin Sagala mengaku masih mencari informasi lanjut terkait kabar keluarga korban.

Dia akan memberi kabar secepatnya tentang kondisi paman korban yang menurut keluarga masih koma.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahasiswi di Aceh Lumpuh Usai Divaksin Memiliki Riwayat Sakit Tipes, Lambung Akut dan Sinusitis

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved