TERUNGKAP Antibodi Penerima Vaksin Sinovac hanya Sepersepuluh Penerima Vaksin Pfizer-BioNTech

Para peneliti mengatakan data mereka menyarankan "strategi alternatif" seperti suntikan booster (suntikan ketiga) bagi penerima vaksin Sinovac.

Editor: Tariden Turnip
dw
TERUNGKAP Antibodi Penerima Vaksin Sinovac hanya Sepersepuluh Penerima Vaksin Pfizer-BioNTech. Vaksin Pfizer 

TRIBUN-MEDAN.COM - Terungkap penerima vaksin virus corona Pfizer/BioNTech memiliki sepuluh kali lipat jumlah antibodi daripada penerima  Sinovac China, yang mayoritas dipakai di Indonesia.

Rendahnya efektivitas vaksin Sinovac terungkap dalam penelitian Universitas Hong Kong (HKU), terhadap 1.442 petugas kesehatan, diterbitkan dalam jurnal medis Lancet Microbe, Kamis 15 Juli 2021.

Namun peneliti mengatakan antibodi bukan satu-satunya ukuran keberhasilan vaksin dalam memerangi penyakit tertentu.

Selain itu mereka memperingatkan bahwa "perbedaan konsentrasi antibodi penetralisir yang diidentifikasi dalam penelitian kami dapat diterjemahkan menjadi perbedaan substansial dalam efektivitas vaksin".

Hasil penelitian ini menyimpulkan penerima vaksin Sinovac memiliki tingkat antibodi yang "mirip atau lebih rendah" terlihat pada pasien yang tertular dan berhasil melawan penyakit tersebut.

Studi ini menambah semakin banyak bukti bahwa vaksin yang menggunakan teknologi mRNA - seperti BioNTech dan Moderna - menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap virus corona dan variannya daripada yang dikembangkan dengan metode yang lebih tradisional seperti menggunakan bagian virus yang tidak aktif (Inactivated vaccine).

Jenis vaksin Covid-19 yang dikembangkan dengan metode ini di antaranya seperti vaksin buatan China, Sinopharm dan Sinovac.

Vaksin tradisional lebih murah untuk diproduksi dan tidak rumit untuk diangkut dan disimpan, menjadikannya alat penting untuk memerangi pandemi di negara-negara yang kurang kaya.

Singapura Tidak Hitung Penerima Vaksin Sinovac

Sebelumnya Singapura juga tidak memasukkan orang-orang yang telah menerima vaksin Sinovac ke dalam program vaksinasi nasionalnya.

Kementerian Kesehatan Singapura pada Rabu (7/7/2021) sebagaimana dilansir Reuters, mengatakan untuk saat ini hanya orang-orang yang divaksin dengan vaksin Moderna dan Pfizer- BioNTech terhitung sebagai orang yang sudah divaksin.

"Angka vaksinasi nasional hanya mencerminkan mereka yang divaksinasi di bawah program vaksinasi nasional," kata Kementerian Kesehatan Singapura.

Kementerian Kesehatan Singapura menambahkan, vaksin Sinovac bukan bagian dari program vaksinasi nasional Singapura.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Sinovac terhadap penyandang disabilitas di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rumah Persembahan, Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (18/3/2021). Total 96.000 vaksin tahap kedua yang diberikan kepada Kota Medan, sebanyak 78.000 telah disuntikkan untuk golongan pelayan publik, lansia, tokoh agama dan disabilitas.
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Sinovac terhadap penyandang disabilitas di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rumah Persembahan, Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (18/3/2021). Total 96.000 vaksin tahap kedua yang diberikan kepada Kota Medan, sebanyak 78.000 telah disuntikkan untuk golongan pelayan publik, lansia, tokoh agama dan disabilitas. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Kementerian tersebut juga menuturkan pihaknya masih menunggu data penting dari perusahaan Sinovac.

Penerima vaksin Sinovac juga tidak dibebaskan dari peraturan bebas tes Covid-19 sebelum menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.

Hanya mereka yang telah menyelesaikan vaksinasi lengkap dengan Moderna atau Pfizer yang dibebaskan dari tes Covid-19 untuk menghadiri acara tertentu atau memasuki beberapa tempat.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved