Pantesan Atlet China dengan Mudah Mendapatkan Medali Emas di Olimpiade, Terungkap Rahasianya!
Ternyata China memiliki salah satu rahasia besar mengapa begitu mudahnya mendapatkan medali emas.
Bahkan dalam laporan Administrasi Olahraga China, sebuah tabung aerodinamis baru dibangun di Beijing tahun lalu untuk membantu meningkatkan kinerja di kompetisi internasional, termasuk Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Menurut Administrasi Olahraga China, teknologi antariksa juga digunakan di negara lain untuk meningkatkan hasil kompetisi bagi para atletnya.
Halnya, sebelum Olimpiade Beijing 2008 lalu, Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) menggunakan tabung aerodinamis untuk membantu tim renang nasional menemukan bahan baju renang dengan ketahanan terendah, menurut informasi di situs web NASA.
Namun, pakaian renang itu kemudian dilarang karena tidak semua atlet memiliki akses ke teknologi baru. Pelatih top telah lama menggunakan sensor gerak untuk memantau atlet selama pelatihan.
Mereka menggunakan sistem pelacakan kamera yang serupa dengan yang ada di industri film untuk menangkap pergerakan bagian tubuh.

Tim dayung China berlatih untuk Olimpiade Tokyo 2020 di laboratorium dengan terowongan angin berkecepatan rendah di bawah teknologi China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC). (Foto: Sina Weibo dari CASC via Globaltimes)
Tetapi pada tingkat yang lebih tinggi, perubahan kecil yang tidak terlihat dengan mata telanjang dapat membuat perbedaan, sehingga diperlukan teknologi yang lebih baik untuk menangkap informasi tersebut. "Dan itulah mengapa ilmuwan luar angkasa terlibat," ujar CASC.
Seperti halnya dengan kecepatan peluncuran rudal, untuk mencapai target 10.000 km jauhnya, rudal balistik antarbenua menggunakan sistem panduan inersia.
Sistem ini mengandalkan giroskop canggih untuk melacak pergerakan, posisi, dan postur roket tanpa adanya sinyal satelit. Giroskop bekerja sangat akurat, tetapi sebesar roket.
CASC mengatakan bahwa para ilmuwan luar angkasa telah menghabiskan lebih dari satu tahun untuk mengubah teknologi ini dan mengurangi berat giroskop menjadi hanya beberapa kilogram. Sehingga para atlet dapat memakainya di bahu dan sendi mereka tanpa mengganggu gerakan mereka.
Perangkat ini memungkinkan para ilmuwan untuk secara akurat menghitung resistensi yang diciptakan oleh gerakan yang berbeda, sehingga menemukan solusi untuk membantu atlet menyesuaikan teknik dan mengubah postur.
Begitu juga halnya dengan tim pendayung China yang meraih emas di Olimpiade Tokyo juga menggunakan selang udara saat latihan.
Baca juga: Raih Medali Emas, Tangis Haru Greysia/Apriyani Pecah saat Lagu Indonesia Raya Dikumandangkan
(*/tribun-medan.com/ intisari/ globaltimes)