STMIK Mikroskil dan RADATIME Jalin Kerja Sama dalam Penerapan Teknologi Informasi COBIT 2019

Kita ketahui bersama bahwasanya teknologi informasi bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder ataupun tersier, melainkan telah menduduki posisi primer.

HO
Ilustrasi 

TRIBUNMEDAN.ID, MEDAN - Kita ketahui bersama bahwasanya teknologi informasi bukan lagi menjadi kebutuhan sekunder ataupun tersier, melainkan telah menduduki posisi primer.

Ditambah lagi pandemi yang belum berakhir pada tahun 2021 ini tentunya menjadi katalis penggunaan teknologi dalam aktivitas sehari-hari, salah satunya adalah bisnis.

Bisnis e-commerce sendiri tentunya harus terus berimprovisasi sehingga mampu memberikan manfaat yang besar kepada semua pelanggannya. Namun, terdapat beberapa tantangan yang harus dijawab oleh bisnis e-commerce :

1.        Mengapa kita perlu mengikuti perkembangan teknologi secara terus-menerus? Apakah teknologi harus melebur ke dalam ranah bisnis?

2.        Bagaimana teknologi mampu memberikan manfaat kepada pelanggan?

3.        Bagaimana teknologi mampu menekan resiko bisnis?

4.        Bagaimana memaksimalkan sumber daya yang dimiliki di samping penggunaan teknologi?

Semua pertanyaan di atas dapat terjawab setelah memahami kerangka kerja tata kelola teknologi informasi. Salah satu kerangka kerja yang popular adalah COBIT 2019.

COBIT telah berevolusi beberapa kali, tetapi COBIT 2019 bukan pengganti dari COBIT versi sebelumnya (COBIT 5). COBIT 2019 beradaptasi dengan kondisi terkini dari perkembangan dunia bisnis dan teknologi.

Pendekatan COBIT 2019 bersifat holistik dengan menetapkan proses, struktur organisasi, prinsip dan kebijakan, informasi, budaya dan etik, keahlian dan kompetensi, serta layanan dan infrastruktur sebagai komponen-komponen yang sudah harus dimiliki oleh perusahaan.

Selain itu, COBIT 2019 juga bersifat dinamis sehingga lebih adaptif ke masa depan. Sektor bisnis yang sama belum tentu strategi yang sama akan berhasil, oleh karenanya COBIT 2019 bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Luar biasa bukan?

STMIK Mikroskil sebagai perguruan tinggi swasta di Medan selalu berkomitmen untuk memberikan ilmu terkini bukan hanya kepada mahasiswa-mahasiswanya, melainkan juga kepada masyarakat.

Pada tanggal 28 dan 29 Juli 2021, STMIK Mikroskil bersinergi dengan perusahaan e-commerce RADATIME dengan melakukan pelatihan tata kelola teknologi informasi menggunakan COBIT 2019.

RADATIME diharapkan mampu terus berinovasi sehingga semua pelanggannya mendapatkan manfaat yang besar. Selaras dengan tujuan mulia dari RADATIME yaitu menciptakan budaya tepat waktu (Radiate Moments In Time) ini menjadikan  esensi dari COBIT 2019 relatif mudah diterapkan.

Pertama-tama COBIT 2019 harus memegang esensi berupa nilai (value), yaitu berangkat dari kebutuhan dan penggerak bisnis melalui realisasi manfaat, cara meminimalisir resiko, dan optimasi sumber daya yang dimiliki. Ketiga hal ini ditentukan sesuai dengan tujuan perusahaan kemudian disatukan konsepnya untuk dijadikan objektivitas perusahaan.

Semua proses di dalam bisnis dipastikan akuntabilitasnya telah berjalan baik dan benar sesuai dengan desain dari struktur organisasi. Kemudian prinsip dan prosedur kerja pun didasari informasi yang teruji keakuratannya sehingga tercipta budaya e-commerce yang memiliki keunggulan kompetitif.

Terlihat abstrak memang, akan tetapi inilah yang menjadikan COBIT 2019 dinamis untuk diterapkan.

Pelatihan dari STMIK Mikroskil ini dilakukan oleh Ng Poi Wong, S.Kom., M.T.I. dan Darwin, S.Kom., M.Kom. Kedua dosen ini telah fasih di bidang tata kelola teknologi informasi sehingga RADATIME dipercaya nantinya akan menjadi perusahaan e-commerce yang capable dan berfokus kepada pelanggan seutuhnya. Singkat kata, COBIT 2019 sangat cocok diterapkan di perusahaan kekinian sebagai guideline menuju perusahaan bonafit.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved