Maling Motor Marak di Rest Area Jalan Tol Medan-Teluk Mengkudu, Sehari 2 Sepeda Motor Raib
Selama adanya rest area tol Teluk Mengkudu, lokasi pakir untuk karyawan dan pekerja di rest area tol tersebut sampai saat ini belum ada.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid |
TRIBUN-MEDAN.com, SERGAI - Sepeda motor milik karyawan dan pekerja di rest area Tol Medan-Teluk Mengkudu hilang di areal perkebunan karet milik PTPN III kebun Tanah Raja.
Dalam kurun waktu satu hari dua unit sepeda motor disikat kawanan pencuri.
Sepeda motor jenis Honda Vario milik karyawan minimarket yang diketahui bernama Tiwi, dan sepeda motor Yamaha Jupiter Z milik pekerja rumah makan diketahui bernama Dwi
Informasi diperoleh, peristiwa tersebut terjadi pada hari Minggu (8/8/2021) sekira pukul 18.00 WIB, tepatnya di res area KM 65 A terletak di Dusun II, Desa Tanah Raja, Kecamatan Sei Rampah, Serdangbedagai.
"Cemana gak hilang di rest area tol Teluk Mengkudu saja tidak memiliki lokasi pakir untuk para karyawan dan pekerja, selain tidak adanya pengawasan maupun penjaga pakir. Bahkan lokasi tersebut sudah sangat rawan tindak pidana kasus pencurian sepeda motor," ujar seorang warga yang tak ingin namanya disebutkan, Selasa (10/8/2021).
Sambung warga tersebut, selama adanya rest area tol Teluk Mengkudu, lokasi pakir untuk karyawan dan pekerja di rest area tol tersebut sampai saat ini belum ada.
Bahkan kendaraan sepeda motor milik karyawan dan pekerja masih terpakir di lahan perkebunan karet milik PTPN III Tanah Raja, tepatnya diluar pagar rest area tol Teluk Mengkudu.
Saat wartawan www.tribun-medan.com menyambangi lokasi pakir yang terletak di luar pagar res area tol Teluk Mengkudu, salah seorang pemilik warung Sri (37) yang berada tak jauh dari lokasi parkir membenarkan peristiwa tersebut.
"Iya bang, dua unit sepeda motor milik karyawan minimarket dan pekerja rumah makan rest area tol Teluk mengkudu Minggu sore hilang di bawak pencuri," ucap Sri.
Pada saat kejadian, Sri menceritakan bahwa sewaktu kejadian dirinya pulang cepat. Biasanya hari Minggu ia pulang jualan sampai setengah hari, dan hari biasa baru sampai sore.
"Felling ku bang, kejadian sekira pukul 15.00 WIB sampai 16.00 WIB pencuri melakukan aksinya, ditambah lagi Minggu itu hujan dari pagi. Dugaan ini pelaku bukan orang luar, karna kalau orang luar pasti tak tahu ada lokasi parkir di tengah perkebunan karet," ujar Sri.
Lanjut Sri, kejadian ini bukan sekali saja, tapi sudah berulang kali pencurian sepeda motor di lokasi yang sama.
"Kemarin itu Honda Supra X 125 hilang juga dilokasi pakiran yang sama, ditambah lagi hari Minggu, dua unit sepeda motor yang hilang jadi totalnya tiga unit kendaran yang hilang dengan lokasi yang sama," ujarnya.
Selain itu, lokasi pakir di rest area tol Teluk Mengkudu ada dua tempat yaitu, rest area KM 65 A dan satunya rest area KM 65 B.
"Di rest area KM 65 B, disana juga pernah kehilangan sepeda motor Honda Scoopy milik karyawan namun pelaku berhasil ditangkap polisi. Namun di rest Area KM 65 A ini yang belum ketangkap," tambah Sri.
Menurut Sri, bahwa hampir merata seluruh karyawan maupun bekerja di rest area tol Teluk mengkudu memakirkan kendaraan di bawah perkebunan karet milik PTPN III Tanah Raja.
"Karena hampir merata kita tahu semua kendaraan ini milik siapa, kalau saya jualan sampai pagi hingga sore bisa kita yang menjaga, tapi kalau pada malam hari yang kita khawatirkan tidak ada penjaga pakir maupun yang mengawas kendaraan para karyawan dan pekerja di rest area," ujar Sri.
Menanggapi kejadian tersebut, Yudiana selaku pimpinan rest area Teluk Mengkudu saat dikonfirmasi, menyampaikan bahwasanya pembuatan lapangan parkir masih dalam proses pembuatan.
"Selesai kajian di lapangan, survei di lapangan pengajuan kepusat desain, dan akhirnya pelaksanaan Pembangunan," ucap Yudiana.
Namun saat disinggung awak media, jika adanya kehilangan milik karyawan dan pekerja di rest area seperti kendaraan sepeda motor yang hilang, apakah pihak perusahan membantu barang kehilangan tersebut yang hingga kini belum memiliki lokasi pakir.
"Kami di wilayah sebagai operasional pelaksanaan aja, semua kebijakan kita kembalikan ke pusat JMRB. Kami sedang dalam kajian atas kejadian ini, dan akan kami laporkan ke pusat. Pertama investigasi dengan pihak keamanan setempat," ujar Yudiana.
(cr23/tribun-medan.com)