Penangkapan Teroris di Sumut
Kepling Terkejut Dengar Warganya Ditangkap karena Terlibat Jaringan Teroris : Kami Tidak Menduga
Suyoto mengatakan, Dudi Iskandar sudah lama menetap di alamat tersebut, setelah beberapa tahun lalu pindah dari luar kota.
Penulis: Satia | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN.COM, BINJAI- Kepala Lingkungan (Kepling) IX, Suyoto mengaku terkejut mendengar warganya bernama Dudi Iskandar, diamankan Tim Densus 88 Mabes Polri, diduga terlibat jaringan Teroris.
Dudi Iskandar, warga Jalan Kol Yos Sudarso, Gang Aisyah, Lingkungan IX Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, diamankan Densus 88, lantaran keterlibatannya dengan Teroris.
Baca juga: Petisi Ayu Ting Ting Tembus 113 Ribu, Wendy Cagur Angkat Bicara hingga Sebut Bocah Depok!
"Saya terkejut juga mendengar kabar bahwa ada penangkapan terduga teroris," kata dia, melalui sambungan telepon, Jumat (13/8/2021).
Selama ini, Suyoto dan warga lain tidak menduga bahwa Dudi bagian dari kawanan teroris.
Sebab, keseharian Dudi, katanya hanya sebagai guru mengaji di pesantren dekat rumahnya.
"Karena dia itu setau kami hanya sebagai guru mengaji. Karena melihat dia bekerja sebagai guru, kami tidak menduga," ujarnya.
Suyoto mengatakan, Dudi Iskandar sudah lama menetap di alamat tersebut, setelah beberapa tahun lalu pindah dari luar kota.
Baca juga: Cuaca Buruk Akan Landa Sejumlah Wilayah di Sumut, BMKG I Medan Peringatkan Bahaya Banjir
"Dia sudah lama menetap di alamat itu, lupa saya berapa tahun yang lalu dia menetap disitu. Yang jelas, dia berasal dari luar kota," jelasnya.
Karena rumahnya di dalam komplek, Suyoto tidak mengetahui secara detail bagaimana Dudi berkomunikasi dengan tetangga lain.
"Rumah dia itu komplek, gak tau juga bagaimana kesehariannya. Setau aku, dia itu rutin mengajar ngaji di pesantren dekat dengan rumahnya," kata Suyoto.
Istri Dudi, kata Suyoto juga kesehariannya mengajar ngaji kepada anak-anak di pesantren tersebut.
"Istrinya juga begitu setau saya, dia kerja sama dengan Dudi, ngajar ngaji di pesantren itu," ungkapnya.
Setelah diamankan Tim Densus 88, tidak banyak warga sekitar yang mengetahui adanya penangkapan terduga teroris, lantaran waktu jelang salat Jumat.
"Pas ditangkap, tidak banyak warga yang tau, karena pas dekat-dekat salat Jumat itu," terangnya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sumut, Pertambahan Kasus Positif Turun, Angka Kesembuhan Meningkat
Menurut informasi yang dirinya dapat, Dudi diboyong ke Polda Sumut, guna menjalani pemeriksaan lebih intens.
"Kurang tau aku dibawa kemana, yang ku dengar tadi katanya ke Polda," katanya.
Kini, dirinya juga sudah meminta kepada warga lain agar tidak panik, lantaran perihal ini masih dalam pemeriksaan dugaan terduga teroris.
Berdasarkan informasi yang diterima TRIBUN-MEDAN.COM, dalam penggeledahan yang dilakukan dikediaman Dudi Iskandar, Personil Densus 88 berhasil menemukan beberapa barang bukti.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan adalah, tujuh buku berjudul Zionis dan Syiah, Suara Syam, Mewaspadai penyimpangan Neo Murji"ah, Membongkar kesesatan Gafatar, Sehat dan Kaya dengan sedekah (3 buku).
Kemudian, tim juga menemukan barang bukti lain, yakni Buku Tabungan Bank Mandiri Syariah, ATM Bank Mandiri Syariah, Kartu NPWP, dua unit ponsel.
Baca juga: Sejumlah Titik Banjir di Jalan Kolonel Yos Sudarso Belum Surut Hingga Malam
Lalu, Sertifikat Wakaf Tunai Program Sejuta Donatur untuk Ponpes Tahfiz Alquran Al Huda Gratis,1 berkas Copy bertuliskan Arab, 1 KTP, 1 Lembar Foto Copy KTP atasnama Dudi Iskandar, 1 Kartu Umroh dan Haji Plus (Tawassu) dan 1 Kartu BSM.
Ardi mengatakan, setelah salat Jumat, Densus 88 langsung memboyong Dudi dari kediamannya. Saat ditanya, kemana Dudi dibawa, Ardi belum mengetahuinya.
(wen/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/tim-densus-88-antiteror-bersama-polda-sumut-saat-melakukan-penggeledahan.jpg)