JARANG ADA Polisi Jujur Seperti Jenderal Hoegeng Sampai Gusdur Bilang Cuma Ada 3 Polisi Jujur

Namanya harum dikenang. Dialah  Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santosa. Saat ini, jarang ada polisi seperti Hoegeng.

Editor: Salomo Tarigan
DOk Kompas
Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santosa 

Hoegeng terus memantau perkembangan kasus ini. Sehari setelah vonis bebas Sum, Hoegeng memanggil Komandan Polisi Yogyakarta AKBP Indrajoto dan Kapolda Jawa Tengah Kombes Suswono.

Hoegeng lalu memerintahkan Komandan Jenderal Komando Reserse Katik Suroso mencari siapa saja yang memiliki fakta soal pemerkosaan Sum.

“Kita tidak gentar menghadapi orang-orang gede siapa pun. Kita hanya takut kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalau salah tetap kita tindak,” tegas Hoegeng.

Jenderal pemberani ini lantas membentuk tim khusus bernama Tim Pemeriksa Sum Kuning.

Kasus ini terus membesar dan menjadi santapan media.

Sejumlah pejabat polisi dan sipil yang anaknya terkait dengan kasus ini coba membantah lewat media massa.

Tak disangka, kasus ini terus membesar dan dianggap mengganggu stabilitas nasional.

Presiden Soeharto bahkan sampai turun tangan agar kasus ini berhenti.

Dia meminta agar kasus ini diserahkan ke Tim pemeriksa Pusat Kopkamtib.  Wow!

Persidangan lanjutan pun digelar.

Merry Roeslani Hoegeng, IStri Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santosa, Jusuf Kalla dan Abraham Samad
Merry Roeslani Hoegeng, IStri Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Iman Santosa, Jusuf Kalla dan Abraham Samad (tribunnews)

Polisi mengumumkan tersangka pemerkosa Sum ada 10 orang dan semuanya bukan anak pejabat seperti yang dituding Sum.

Para terdakwa ini membantah keras dan menyatakan siap mati jika benar memperkosa.

Hoegeng seperti tersadar.

Ada kekuatan besar yang membelokkan kasus ini.

Benar saja.  Pada 2 Oktober 1971, Hoegeng dipensiunkan sebagai Kapolri. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved