Kesehatan
Apa itu Vaksin Sinovac dan AstraZeneca, Ketahui Gejala yang Muncul dan Efek Sampingnya
Sosialisasi pentingnya vaksinasi pun gencar dilakukan agar mencapai herd immunity (kekebalan kelompok).
TRIBUN-MEDAN.com - Pemerintah sedang giat-giatnya menggalakkan vaksinasi covid-19.
Sosialisasi pentingnya vaksinasi pun gencar dilakukan agar mencapai herd immunity (kekebalan kelompok).
Jenis vaksin yang digunakan di masyarakat cukup beragam.
Mulai dari Sinovac yang diperkenalkan pertama kali, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, dan Novavax.
Di antara jenis vaksin tersebut, Sinovac dan Astrazeneca paling banyak digunakan di Indonesia.
Baca juga: Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Online, Cara Daftar Vaksinasi di Pedulilindungi.id atau Loket.com
Baca juga: CEK REKENING Begini Cara Pencairan BLT PBJS Ketenagakerjaan Tahap 2 untuk 1,25 Juta Pekerja

Namun, tentu saja ada beberapa perbedaan dari kedua vaksin tersebut. Baik dari segi efektivitas hingga efek samping yang diterima pasien.
Apa itu Vaksin Sinovac dan AstraZeneca?
Menurut Tim Dokter Lifepack dr Felicia Puspita SKed, pembeda pertama dari kedua jenis vaksin itu adalah perusahaan pembuat. AstraZeneca diproduksi oleh perusahaan AstraZeneca, sedangkan Sinovac diproduksi oleh China National Pharmaceutical Group.
Vaksin AstraZeneca termasuk ke dalam jenis vaksin yang menggunakan vektor atau virus pembawa. Ia menggunakan modifikasi materi genetik dari virus COVID-19 yang diletakkan pada virus lain dan bertugas untuk membawa materi genetik tersebut (vektor).
Sementara vaksin Sinovac merupakan vaksin yang dibuat menggunakan virus yang telah dilemahkan atau inactivated virus.
Vaksin ini dibuat menggunakan virus SARS-CoV-2 yang telah dilemahkan atau dibuat tidak aktif.

Ini bertujuan agar vaksin tidak dapat menyebabkan penyakit tetapi tetap mampu memicu sistem kekebalan tubuh untuk membentuk antibodi terhadap virus tersebut.
Tingkat Efektivitas Vaksin Sinovac dan AstraZeneca
Dari segi efektivitas, menurut data yang diberikan World Health Organization (WHO), vaksin AstraZeneca memiliki efikasi sebesar 63,09% terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 yang memiliki gejala.
Pada sebuah uji klinis tahap tiga di Brazil, penelitian menunjukkan bahwa Vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 51% pada pasien terinfeksi virus SARS-CoV-2 yang memiliki gejala.
Vaksin ini juga memiliki efikasi hingga 100% pada pasien terinfeksi yang memiliki gejala berat.