TRIBUNWIKI
Cerita CEO Kopi Beras Merintis Bisnis, Bagikan Tips Bagi Pengusaha Muda
Kopi Beras, satu dari sekian banyak sajian kopi yang diklaim aman bagi penderita diabetes
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-CEO Cafe Kome, Erianto Avril ternyata sempat bekerja sebagai sales sebelum membuka usaha kopi di Kota Medan.
Hal itu disampaikan Erianto ketika berbincang dengan www.tribun-medan.com, Minggu (22/8/2021).
Menurut Erianto, sebelum dirinya sesukses sekarang ini, banyak tantangan yang dia hadapi.
Baca juga: Kopi Beras hanya Ada di Kota Medan, Nyaman untuk Penderita Asam Lambung dan Diabetes
Pemilik kafe yang menyediakan menu Kopi Beras atau Rice Coffee mengaku pernah bekerja sebagai Sales properti pada tahun 2018.
Dibeberkannya, gajinya saat itu sangat kecil dan hanya bisa untuk bertahan hidup.
Pekerjaan itu pun dijalaninya selama 3 tahun lamanya.
Perlahan - lahan menaikkan pendapatan, setelah itu ia berkesempatan menjadi Bisnis Manager perusahaan asuransi selama 4 tahun.
"Kemudian saya punya bisnis sampingan jualan Suplemen Fitnes. Awalnya di tahun 2019 hanya reseller. Nah, waktu punya modal saya jadi distributor di Medan," sebutnya.
Baca juga: Kome Tawarkan Kopi Beras
"Setelah itu saya pernah jadi Sales Commercial Fitnes brand Eropa selama 2 tahun. Jadi semua bisinis saya berjalan otodidak," sambungnya.
Erianto pun sudah menjadi pecinta kopi sejak 2018. Pria yang sudah melalang buana di dunia bisnis ini pun membeberkan tips untuk pengusaha muda yang ingin meniti karir.
Pertama, tidak boleh idealis. Pasalnya berbisnis tujuannya menjual produk yang melayani market.
Sehingga harus bersiap - siap bisa merubah bisnis kapan saja sesuai dengan kebutuhan pasar.
Kedua, semangat utama berbisnis bukan untuk meraup keuntungan.
Baca juga: Kome Buka Cabang di Jalan Krakatau Medan, Tawarkan Kopi Beras
Keuntungan harusnya dipahami sebagai efek positif ketika bisnis tersebut bisa membantu orang mendapatkan kebutuhannya.
"Banyak pengusaha berpikir untuk meraup untung. Kalau memiliki pikiran seperti ini lebih baik usahanya di tunda dulu karena berbisnis itu buka cerita keuntungan," sebutnya.
Ketiga, harus memiliki visi dalam berbisnis. Artinya komitmen yang memang teguh dan berprinsip kuat. Agar tidak mudah goyah dengan situasi yang sedang di jalani, baik maupun buruk.
Baca juga: Eks Karyawan Perusahaan Ekspor Kopi Aksi Damai di Kantor Gubernur Sumut
Dia mengaku sempat berpikir bahwa berbisnis hanya berbicara untung. Lambat laun, ia berpikir jika mau mendapat untung cukup dengan orang lain saja sudah bisa, berupa gaji.
"Tetapi pengalaman mengajarkan berbisnis itu bukan tentang meraup keuntungan tapi bagaimana perusahaan kami bisa memberikan benefit untuk pelanggan dan pekerja," tegasnya.
"Karena kalau pekerja happy, perusahaan bakalan naik. Terus efek positif dari itu adalah brand kita makin bagus, harganya naik, banyak yang mau investasi, banyak yang mau berpartner dengan, dan sebagainya," tutupnya. (cr8/tribun-medan.com).
SOSOK Mukhlis Basyah, Politikus Asal Aceh, Tokoh Pejuang GAM yang Jadi Bupati |
![]() |
---|
Patarias Mulajadi Nabolon, Tradisi Batak Toba di Sihaporas, Dilaksanakan Selama 3 Hari 2 malam |
![]() |
---|
SOSOK Abdullah Puteh, Politikus Asal Aceh yang Terlibat Kasus Hukum Saat Memegang Beberapa Jabatan |
![]() |
---|
SOSOK Saurlin Siagian, Pria Berdarah Batak yang Kini Jabat Komisioner Komnas HAM |
![]() |
---|
SOSOK Sung Y Kim, Dubes AS untuk Indonesia, Ternyata Kagum Keindahan Danau Toba |
![]() |
---|