Bocah 10 Tahun Ini Idap Penyakit Langka, Langsung Tidur Jika Dibawa ke Luar Desa, Begini Kisahnya
Bocah 10 tahun ini mengidap sebuah penyakit aneh. Bagaimana tidak, setiap kali ia keluar dari desanya, ia selalu tertidur.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com – Bocah 10 tahun ini mengidap sebuah penyakit aneh.
Bagaimana tidak, setiap kali ia keluar dari desanya, ia selalu tertidur.
Orangtuanya bahkan kaget saat mendengar kesimpulan dokter.
Ketika bocah itu dibawa keluar dari desa oleh orangtuanya, dia tertidur lelap.
Tidak peduli bagaimana mereka membangunkannya, bocah itu tetap tidak bangun.
Baca juga: Idap Penyakit Langka, Anak Ini Jadi Punya Kekuatan Super, Tidak Tidur, Tidak Lapar dan Tidak Sakit
Baca juga: Nasib Penyanyi Menghilang saat Naik Daun, Kabarnya Kini Baru Cerita Idap Penyakit Mematikan
Baru-baru ini, pers Tiongkok melaporkan kondisi langka seorang anak laki-laki yang mengejutkan netizen.
Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun yang tinggal di Thuong Khau, Ha Nam baru-baru ini terjangkit penyakit aneh.
Setiap kali orangtuanya membawanya keluar dari desa, dia tertidur lelap.
Meskipun dibangunkan, dia tidak tetap tidak bangun.

Oleh karena itu, bocah itu hanya bisa tinggal di rumah dan tidak bisa pergi ke sekolah seperti sebelumnya.
Pihak keluarga mengungkapkan bahwa waktu tidur anak laki-laki tersebut tidak tetap.
Kadang hanya beberapa puluh menit, kadang sampai berjam-jam.
Paling lama hampir sehari.
Khawatir dengan kesehatan putranya, orangtuanya membawanya ke banyak tempat untuk pemeriksaan dan perawatan medis.
Baca juga: Alami Kondisi Langka, Pria Ini Bisa Tidur 300 Hari dalam Setahun, Keluarga Sampai Lakukan Ini
Baca juga: Pria Tanpa Celana Masuk ke Konter HP dan Lecehkan Tiga Karyawan Perempuan, Diduga Idap Gangguan Jiwa
Namun, hasil tes menunjukkan bahwa kesehatan anak itu benar-benar normal.
Sang ayah mengatakan bahwa pertama kali anak laki-laki itu mengalami gejala yang membingungkan ini adalah ketika anak itu secara tidak sengaja menyaksikan batang besi panjang menembus betis ayahnya.

Ayahnya mengeluarkan banyak darah dan mungkin membuat putranya trauma.
Psikolog menunjukkan bahwa anak itu memiliki gangguan kecemasan perpisahan dengan ibunya.
Hal ini diwujudkan dalam kenyataan bahwa setiap kali ibu harus meninggalkan desa untuk pergi bekerja, anak laki-laki itu banyak menangis.
Selain itu, anak itu juga sangat ketakutan setelah ayahnya mengalami kecelakaan serius.
Baca juga: Pukul dan Cakar Adik Ipar karena Rekaman, Romi Dituntut 6 Bulan Penjara
Baca juga: Ketersediaan Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 di Sergai Kian Menipis Seiring Bertambahnya Kasus
Faktor-faktor ini telah menyebabkan trauma psikologis dan menyebabkan tidur yang tidak normal atau pingsan.
Ungkapan ini seperti mekanisme pertahanan alami anak terhadap dampak dan rangsangan dari lingkungan sekitarnya.

Kesimpulan dokter tersebut membuat seluruh keluarga menghela napas lega karena anaknya tidak menderita penyakit yang serius.
Ia bisa sembuh total jika mendapat penanganan psikologis yang tepat.
(yui/tribun-medan.com)