Kesehatan
FAKTA atau Bukan Pemberian Obat Covid saat Demam, Pasien Bisa Alami Badai Sitokin? Simak Kata Dokter
Sebenarnya, sitokin merupakan protein yang memberikan sinyal pada sistim imun ketika ada virus atau bakteri yang masuk.
TRIBUN-MEDAN.com- Beberapa waktu yang lalu Deddy Corbuzier mengaku sempat mengalami badai sitokin setelah dinyatakan positif Covid-19.
Hal ini membuat orang kembali bertanya terkait apa itu badai sitokin?
Seberapa berbahaya bagi tubuh?
Sebenarnya, sitokin merupakan protein yang memberikan sinyal pada sistim imun ketika ada virus atau bakteri yang masuk.
Virus dan Bakteri dianggap sebagai musuh.
Baca juga: KENALI Penyakit Jantung pada Pasien Isoman Setelah Terinfeksi Covid-19, Selain Cepat Lelah
Sehingga sel imunitas akan aktif melawan virus atau kuman yang masuk.
Namun, menjadi berbahaya ketika sitokin diproduksi dalam jumlah yang berlebihan.
Terjadi badai sitokin hingga menyebabkan peradangan yang semakin luas sehingga menyebabkan penyakit memberat.
Di sisi lain, banyak yang beranggapan jika pemberian obat membuat kinerja sitokin terbendung.
Memberikan antiradang malah membendung sitokin.
Menurut Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Dr dr Erlina Burhan M Sc Sp P(K), hal itu tidak benar.
Demam memang menjadi reaksi akibat terjadinya infeksi pada tubuh yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
"Demam, diberi obat untuk kenyamanan pasien. Kita juga harus memberi obat untuk virus atau kuman. Antivirus bagi virus, antibiotik untuk bakteri. Hal ini dilakukan agar peradangan atau inflamasi tidak menjadi lebih luas," ungkapnya pada siaran Radio Elshinta, Jumat (27/8/2021).
Kalau peradangan lebih luas maka sitokin semakin banyak diproduksi oleh sel darah putih.
Hal inilah yang nantinya dapat menimbulkan badai sitokin.
Baca juga: Ketua PA 212 Angkat Bicara Ustaz Yahya Waloni Ditangkap, Kini Dirawat di RS Polri Akibat Sakit