Mabuk, Pria Ini Lempar Bocah 3 Tahun Dari Lantai 6 Apartemen Hingga Tewas Secara Tragis

Seorang bocah lelaki berusia tiga tahun secara tragis meninggal setelah seorang kerabatnya yang mabuk diduga melemparkannya dari balkon lantai enam se

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
freepik
Mabuk, Pria Ini Lempar Bocah 3 Tahun Dari Lantai 6 Apartemen Hingga Tewas Secara Tragis. Foto ilustrasi apartemen 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang bocah lelaki berusia tiga tahun secara tragis meninggal setelah seorang kerabatnya yang mabuk diduga melemparkannya dari balkon lantai enam sebuah gedung apartemen.

Insiden mengejutkan itu terjadi pada hari Minggu 22 Agustus di gedung Omaxe Embracia di Lucknow, India.

Menurut polisi, ibu bayi, Priyansha Dwivedi, mengajukan pengaduan pada Selasa 24 Agustus terhadap kerabatnya, Kuldeep Pandey.

Dalam pengaduan tersebut, diduga Pandey melemparkan putranya dari lantai enam saat dalam keadaan mabuk.

Baca juga: Mempelai Pria Ini Diikat, Dilempari Makanan Sisa untuk Tradisi Pernikahan, Netizen Ungkap Kemarahan

Baca juga: Bayi 4 Tahun Tewas Dilempar dari Lantai Empat, Pelaku sang Kakek setelah Gagal Cabuli Anak Tiri

Sang ibu mengatakan, kakak perempuannya, Swati Tripathi, telah mengunjungi rumahnya pada hari Minggu.

Saat itu putranya pergi bermain dengan anak-anak Tripathi di lantai enam gedung apartemen, lapor media setempat.

Dwivedi mengatakan, pada malam harinya, kerabat lainnya, termasuk Kuldeep Pandey, mengunjungi flat kakak perempuannya.

Foto ilustrasi apartemen
Mabuk, Pria Ini Lempar Bocah 3 Tahun Dari Lantai 6 Apartemen Hingga Tewas Secara Tragis. Foto ilustrasi apartemen (freepik)

Dalam pengaduan ke polisi, dia mengatakan, Kuldeep Pandey, yang tidak berhubungan baik dengan suaminya, Arun Dwivedi, melemparkan anaknya dari lantai enam saat bermain bersama anak-anak lain.

“Kuldeep dalam keadaan mabuk. pada waktu itu."

"Dia kemudian berpose seolah-olah bocah itu jatuh secara tidak sengaja dari lantai enam.” Dia menambahkan.

Dwivedi mengatakan dia mengetahui apa yang terjadi ketika anak-anak lain yang sedang bermain dengan putranya memberi tahu dia.

Petugas polisi dan ahli forensik memeriksa TKP, dan penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung, menurut Vijayendra Singh, Inspektur Sushant Golf City.

Baca juga: Bayi Perempuan Ajaib, Masih Bertali Pusar Dilempar Orangtuanya dari Jendela Lantai 3, Tetapi Selamat

Baca juga: Bayi yang Dilahirkannya Diejek Mirip Alien, Wanita Ini Ditinggalkan Suami dan Dihina Warga Desa

Setelah pengaduan tersebut, Pandey dibawa ke tahanan polisi untuk diinterogasi.

Dalam kasus mengejutkan serupa, seorang ibu yang berduka telah berbicara tentang rasa sakit yang tidak akan pernah ia lupakan.

Seorang dokter diduga melempar bayinya yang baru lahir keluar dari jendela rumah sakit bersalin dan membunuh anak itu.

Viktoria Ivanova, 34, mengatakan dia telah memaafkan tersangka Dr Alina Araslanova, 29 tahun.

Dia merupakan seorang dokter umum yang melahirkan pada malam yang sama dan berada di ranjang sebelahanya di sebuah klinik Rusia.

Ilustrasi anak bermain ponsel.
Mabuk, Pria Ini Lempar Bocah 3 Tahun Dari Lantai 6 Apartemen Hingga Tewas Secara Tragis. foto Ilustrasi anak (BBC)

Petugas medis tersebut telah ditahan dan putri yang baru dia lahirkan dipindahkan dari perawatannya saat penyelidik berusaha memahami motifnya.

Viktoria yang merupakan guru tari memiliki dua anak lain dan berusaha mati-matian untuk terus berjuang demi mereka.

Tapi dia menceritakan bagaimana setelah kematian bayinya, Volodya, dia dan suaminya menderita sakit, putus asa, sedih dan penyangkalan.

“Kami menangis dan tidak bisa tidur sama sekali. Terkadang saya ingin mengikuti (bayi saya) keluar jendela," katanya.

Baca juga: Ayah Tiri Aniaya Anak Usia 2 Tahun Hingga Meninggal, Pelaku Kesal Korban Tak Mau Diajak Mencuri

Baca juga: Anak Kecil Lulusan SMP Ini Menjelma Jadi Desainer Terkenal, Langganannya Artis hingga Miss Universe

"Dan kemudian kami menyadari bahwa dalam waktu sesingkat itu Volodya kami telah mengajari kami untuk lebih menghargai dan mencintai.”

"Dia, satu sama lain, dan anak-anak kita, dan kehidupan secara umum. Kami tidak melakukan kejahatan, dan memaafkan semua orang, rumah sakit bersalin, para dokter, dan wanita gila yang bersama saya dalam perawatan intensif ini."

(yui/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved