3 Destinasi Wisata Hiking di Sumut, Cocok Untuk yang Hobi Berpetualang

Memiliki sensasi tersendiri saat melakukan hiking ataupun berkemah di wilayah hutan dan camping ground di Sumut. 

Editor: Ayu Prasandi
Tribun Medan/Silfa Humairah
Pendakian menuju puncak Gunung Sibuatan 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Wilayah Sumatra Utara terkenal dengan hutan hujan tropisnya yang eksotis. Banyak satwa endemik yang juga terkenal di temui hanya di wilayah Sumatra termasuk bagian utara ini. 

Hampir seluruh wilayah hutan di Sumatera Utara masih didominasi oleh hutan yang padat dan tertutup sehingga memiliki sensasi tersendiri saat melakukan hiking ataupun berkemah di wilayah hutan dan camping ground di Sumut. 

Baca juga: TRIK WHATSAPP - Cara Baca WhatsApp Diam-diam tanpa Diketahui Sedang Online

Berikut tiga destinasi wisata mendaki gunung (hiking) yang murah meriah dan bisa dilakukan di Sumatera Utara. 

1. Gunung Sibayak

Seorang pengunjung sedang berfoto di Gunung Sibayak, Selasa (21/4/2020).
Seorang pengunjung sedang berfoto di Gunung Sibayak, Selasa (21/4/2020). (TRIBUN MEDAN / Muhammad Anil Rasyid)

Siapa yang tak kenal gunung yang satu ini, bagi warga Sumatera Utara, Gunung Sibayak termasuk gunung paling populer yang sudah memiliki jalur khusus untuk didaki. Gunung ini terletak di Desa Semangat Gunung, Kabupaten Karo. 

Gunung Sibayak terletak tak jauh dari pusat Kota Berastagi yang kerap ramai dikunjungi turis. 

Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2.212 meter di atas permukaan laut. 

Semenjak Gunung Sinabung yang juga terletak di Kabupaten Karo ditutup untuk umum pada tahun 2012, Gunung Sibayak menjadi tempat idaman bagi peminat olahraga hiking dan berkemah. 

Terdapat dua jalur yang bisa dilalui untuk mendaki ke Puncak Sibayak. 

Jalur yang pertama adalah jalur pariwisata, yang melewati pusat Kota Berastagi. Pengunjung bisa menaiki kendaraan umum dari SPBU Tugu Berastagi, dan berhenti di tempat pengutipan retribusi. Biaya yang dibutuhkan untuk masuk adalah Rp 10.000 per orang. 

Sementara jika membawa kendaraan pribadi akan dikutip Rp 10.000 per malam untuk sepeda motor, dan 25.000 untuk mobil. 

Pengunjung akan diberikan karcis parkir dan retribusi. 

Jalur yang kedua adalah Jalur 54, jalur ini diberi nama 54 karena berada di kilometer 54 Jalan Jamin Ginting, lintas Medan - Berastagi. 

Jalur ini masih sangat alami karena bukan jalur pariwisata resmi. Masih dipadati hutan dan tertutup pepohonan. 

Baca juga: Pandawa Kayak, Tempat Wisata di Medan yang Bisa Dijadikan Sebagai Lokasi Berlatih Mendayung Kayak

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved