Kisah Eks Menteri Afghanistan Jadi Kurir Makanan Bergaji Rp 254 Ribu, Sayed Sadaat: Tak Perlu Malu!
Dengan jaket oranye, sepeda kayuh, dan tas besar, pria berusia 50 tahun itu mengantar makanan seperti pizza dan barang-barang lainnya.
"Mereka menginginkan keuntungan pribadi. Saya tak bisa memenuhi keinginan mereka, jadi mereka mencoba menyingkirkan saya," kata Sayed Sadaat.
Baca juga: Detik-detik Perpisahan Militer AS dengan Taliban yang Berakhir dengan Kembang Api di Langit
Banting setir jadi kurir
Setelah mengundurkan diri, Sayed Sadaat sempat bekerja sebagai konsultan telekomunikasi.
Namun, pada 2020 situasi keamanan di sana memburuk, lalu Sayed Sadaat mencari suaka di Jerman pada akhir 2020.
Sayed Sadaat menuturkan, sebenarnya bisa saja mendapatkan perlindungan di Inggris karena memiliki paspor negara itu, tetapi dia melihat ada peluang di Jerman.
Akan tetapi, karena tidak menguasai bahasa Jerman, Sayed Sadaat yang datang sendiri mengaku kesulitan mencari pekerjaan.
Sayed Sadaat lalu mengambil kelas bahasa Jerman selama empat jam setiap harinya, yang sempat tertunda karena wabah Covid-19 menghantam "Negeri Bir".
Tidak hanya itu, Sayed Sadaat juga bekerja sebagai kurir makanan untuk perusahaan pengantaran Lieferando setelah uangnya habis.
Per jam, Sayed Sadaat mengantongi bayaran 15 euro (Rp 254.090). Cukup untuk pengeluaran bulanan, termasuk biaya sewa apartemen.
Sayed Sadaat berujar, dia tidak menyesal datang ke Jerman. Dia mengatakan sempat kesulitan, tapi kini dia sudah terbiasa.
Bahkan setiap bulannya, dia bisa melahap jarak hingga 1.200 km.
"Saya melakukannya hingga mendapat pekerjaan lain," tutur Sayed Sadaat.
Baca juga: Mantan Menteri Afghanistan jadi Pengantar Pizza di Jerman, Sudah Ajukan Banyak Lamaran
Cerita Sayed Sadaat viral usai foto-foto dirinya sedang mengantar pizza dengan mengendarai sepeda tersebar luas di media sosial.
Keberadaannya ditemukan oleh seorang jurnalis lokal di kota Leipzig, Jerman.
"Saat ini, saya menjalani hidup yang sederhana dan merasa aman di Jerman. Saya bahagia bersama keluarga saya di Leipzig," ujar Sayed Saadat.
Apa rencana selanjutnya? Dengan latar belakang profesinya di kementerian, Sayed Sadaat mengeklaim bisa menjembatani pemerintahan setempat dengan pengungsi Afghanistan, meski sampai sekarang belum menerima tawaran.