Taman Menara Lonceng di Tengah Kota Tarutung, Tempat Bersantai Habiskan Sore Sore Hingga Malam Hari
Memang, di taman tersebut terdapat menara lonceng karena memang di taman ini berdiri kokoh menara lonceng dengan tinggi sekitar 30 meter.
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, TAPUT – Berada di tengah kota Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, setiap pengunjung dapat menemukan sebuah taman yang dikenal dengan nama taman menara lonceng.
Kawasan ini merupakan pintu masuk menuju areal perkantoran di Kabupaten Tapanuli Utara dan berada sekitar 200 meter dari Kantor Bupati Tapanuli Utara
Baca juga: Barcelona Rugi Hingga Rp 1,3 Triliun Usai Lepas Griezmann ke Atletico Madrid
Memang, di taman tersebut terdapat menara lonceng karena memang di taman ini berdiri kokoh menara lonceng dengan tinggi sekitar 30 meter.
Lonceng tersebut berbunyi pada pagi hari sekira pukul 06.00 WIB dan pukul 18.00 WIB. Bagi warga sekitar, menara lonceng bertujuan mengingatkan warga terhadap waktu.
Ternyata, bukan sebatas lonceng pengingat waktu,pada hari-hari tertentu menara ini melantunkan musik, khususnya lagu rohani.
Kawasan ini dikelilingi gedung-gedung tinggi dan arus lalu lintas yang relatif padat sebab berada dekat dengan bundaran Kota Tarutung.
Seiring berjalannya waktu, taman ini mulai menjelma menjadi sebuah taman wisata di Kota Tarutung. Taman yang dibuka mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.
Lokasi ini menjadi tempat favorit bersantai bagi warga, mengajak keluarga untuk menikmati udara pada sore hari dan tentu tempat bermain anak.
Baca juga: Melancong ke Rumah Adat Suku Karo di Medan, Sudah Berusia Ratusan Tahun
“Saat ini kita memanfaatkan kawasan taman menara lonceng menjadi wadah atau tempat berekspresi anak-anak muda untuk mengembangkan kreativitas. Tempat diskusi dan kegiatan-kegiatan positif, serta tempat bermain keluarga dan anak-anak,” ujar seorang pengunjung Desi Gultom saat berada di kawasan tersebut.
Selain sebagai taman bagi pengunjung yang mau bersantai, aneka kegiatan juga digelar di taman tersebut.
Misalnya, diskusi ringan, fashion show, pemutaran film, pemutaran lagu dan musik anak muda Tarutung.
“Sepertinya segala kegiatan-kegiatan positif yang bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas anak-anak muda mendapat tempat dan dukungan di taman itu,” lanjutnya.
Yogi menambahkan, sebagai bentuk dukungan kepada anak-anak muda mengembangkan kreativitas, pihaknya sudah memantapkan rencana yang akan menampilkan pemusik-pemusik muda Batak, secara bergantian, agar menampilkan kemampuannya.
Baca juga: Puncak Sidiangkat di Kabupaten Dairi, Tawarkan Eksotisme Pemandangan bagi Pengunjung
“Nanti pemusik-pemusik Batak akan kita tampilkan secara bergilir. Tapi nanti ya, karena saat ini masih situasi pandemi corona,” ujarnya.
Setidaknya dengan kehadiran taman tersebut, kaum muda semakin tertarik untuk bertemu dan berbagi pengetahuan di lokasi tersebut.
Dengan menyeruput kopi, kaum muda menghabiskan sore hari di kawasan tersebut.
(cr3/tribun-medan.com)