Melancong ke Rumah Adat Suku Karo di Medan, Sudah Berusia Ratusan Tahun

Sehingga dibawa dari Desa Pernantin, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo dalam bentuk susunan kayu-kayu dinding dan pondasi rumah. 

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/RECHTIN
Pengunjung saat berfoto di depan Garista, situs Rumah Adat Karo di Medan beberapa waktu lalu.  

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Bagi orang Medan yang suka berwisata sejarah, ada wisata menarik yang bisa dikunjungi selain Museum Negeri di Jalan HM Joni, Istana Maimun, ataupun Mesjid Raya yang terletak tak jauh dari pusat kota. 

Destinasi wisata kali ini adalah Garista, sebuah rumah ada Suku Karo atau yang disebut Siwaluh Jabu yang dibawa langsung dari daerah asalnya di tanah Karo. 

Baca juga: Mengenal Lapangan Bersejarah di Kota Balige, Digunakan Sebagai Tempat Pertunjukan Seni dan Budaya

Tak serta merta dibawa dalam bentuk rumah jadi, uniknya, Siwaluh Jabu ini bisa dibongkar pasang.

Sehingga dibawa dari Desa Pernantin, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo dalam bentuk susunan kayu-kayu dinding dan pondasi rumah. 

Rumah Adat Siwaluh Jabu ini sudah berusia 126 tahun. Dan dibawa ke Medan sekitar tahun 2018.

Sementara situs ini baru dibuka untuk umum sejak tahun 2020 lalu.

Konsep bangunan Garista masih menggunakan pola bangunan yang sama dengan aslinya yaitu dibangun tanpa menggunakan Paku.

Adapun paku yang saat dipergunakan hanya untuk kunci pintu dengan alasan sebatas keamanan saja. Walaupun tanpa menggunakan Paku, Siwaluh Jabu tahan terhadap Gempa.

Material bangunan masih menggunakan kayu yang berasal dari bangunan lama tahun 1893.

Baca juga: Resep Ikan Kembung Masak Taoco dan Cara Membuatnya, Menu Rumahan yang Bikin Makan Lebih Lahap

Adapun yang diganti hanya beberapa lembar kayu pada lantai dan 10.000 batang bambu untuk  atap serta ijuk dikarenakan sudah sangat rusak dan tidak layak dipergunakan lagi.

Bangunan Siwaluh Jabu ini dibangun kembali di atas lahan tanah seluah 7000 meter kubik. Kemudian, luas bangunan Siwaluh Jabu 14 meter x 16 meter persegi.

Kemudian, di dalam ruangan bangunan terdapat empat dapur yang selayaknya ada di Siwaluh Jabu pada saat itu.

Empat dapur difungsikan bagi delapan keluarga yang tinggal di Siwaluh Jabu. 

Di dalam bangunan Siwaluh Jabu terdapat galeri yang menyajikan benda-benda peninggalan masyarakat Karo pada zaman dahulu.

Di sisi dinding luar bangunan Siwaluh Jabu terdapat ukiran bangunan. Ukiran tersebut  masih asli dan terjaga dengan baik, serta diberi warna agar lebih kelihatan menarik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved