Wisata Keramat Kubah, Lokasi di Perdagangan yang Konon Kerap Didatangi Caleg Pada Tahun Politik

Jauh sejak keturunannya lahir, Keramat Kuba sudah ada dan dipercaya oleh masyarakat tertentu untuk memanjatkan doa atau bernazar.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIJA
Kubah Keramat di Perdagangan II, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun 

TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN- Kota Perdagangan merupakan salah satu daerah bersejarah di Kabupaten Simalungun.

Perdagangan yang secara administratif merupakan ibu kota Kecamatan Bandar, memiliki situs keramat yang menjadi daya tarik rohani sejumlah kalangan.

Baca juga: Titi Sungai di Pancurbatu Anjlok dan Memakan Korban, Satu Unit Mobil Terjerumus

Bahkan situs tersebut kerap dikunjungi oleh para Calon Legislatif (Caleg) pada tahun-tahun politik.

Prasasti Sitorus Boltok
Prasasti Sitorus Boltok (TRIBUN MEDAN/ALIJA)

Situs ini bernama keramat kubah.

Lokasinya berada di Desa Perdagangan II.

Situs Keramat Kubah ini diyakini masyarakat sebagai tempat mujarab untuk berdoa - berkomunikasi dengan leluhur-leluhut atau nenek moyang untuk berharap sesuatu.

Menggali lebih lanjut dengan situs ini, reporter Tribun Medan melakukan kunjungan Selasa (7/9/2021) siang. Kunjungan ini disambut juru kunci yang juga penjaga Keramat Kuba bernama Dani Damanik.

Baca juga: Siswi SMP yang Diculik dan Dirudapaksa Teman Prianya 2 Kali Ditolak Petugas Polisi

Jalan menuju Keramat Kubah yang membelah rawa
Jalan menuju Keramat Kubah yang membelah rawa (TRIBUN MEDAN/ALIJA)

 

Pria berkepala plontos ini menjelaskan, tak tahu pasti sejak kapan berdirinya Keramat Kubah.

Jauh sejak keturunannya lahir, Keramat Kuba sudah ada dan dipercaya oleh masyarakat tertentu untuk memanjatkan doa atau bernazar.

Baca juga: Para ARMY Sudah Tahu? Ternyata Inilah Momen Spesial RM Bersama Member BTS

"Dari kakek kakek saya kecil pun ini sudah ada. Nggak tahu pasti kapan berdiri karena nggak ada prasasti atau dokumen sejarah. Tapi ada 7 marga Batak dahulu punya sejarah di sini," kata Dani.

Sebuah sesajen yang dipajang oleh pendoa
Sebuah sesajen yang dipajang oleh pendoa (TRIBUN MEDAN/ALIJA)

Dari ketujuh marga Batak yang dianggap memiliki andil di Keramat Kubah, hanya Sitorus Poltak, Nainggolan, dan Damanik yang bisa disebutkan. Sisa marga lainnya masih menjadi misteri.

Selain Batak, masyarakat dengan suku lain semisal Jawa, Tionghoa, dan lainnya kerap datang. Namun, saat ini perhatian terhadap situs Keramat Kubah dominan datang dari warga Tionghoa.

"Semua suku datang kemari. Biasanya hari-hari besar. Hari besar warga etnis Tionghoa.

Kalau yang bermarga biasanya jelang tahun baru. Ada juga (Caleg) datang bernazar. Artinya ini dia meminta doa, juga oppung di sini juga mendoakan," kata Dani.

Baca juga: Kawasan Pulo Brayan Bengkel kerap terjadi tindakan pencurian bola lampu dan kabel listrik

Sekumpulan monyet ekor panjang yang menyambut tamu di Keramat Kubah
Sekumpulan monyet ekor panjang yang menyambut tamu di Keramat Kubah (TRIBUN MEDAN/ALIJA)
Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved