News Video

JALAN-JALAN YUK ke Pantai Loknya, Wisata Alam Sajikan Pemandian Air Terjun dan Sejuknya Udara Bebas

Lokasi objek wisata alam ini, bernama Pantai Loknya. Titik pintu masuk menuju wisata pemandian alam ini, berada di Jalan Jamin Ginting.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: M.Andimaz Kahfi

JALAN-JALAN YUK ke Pantai Loknya, Wisata Alam Sajikan Pemandian Air Terjun dan Sejuknya Udara Bebas

TRIBUN-MEDAN.COM, KARO - Berbicara tentang wisata di provinsi Sumatera Utara, memang tidak ada habisnya.

Apalagi, di kawasan Kabupaten Deliserdang hingga ke Kabupaten Karo, menjadi salah satu kawasan yang sering menjadi pilihan warga Kota Medan menghabiskan waktu liburnya.

Mendengar kata pantai, tentunya akan muncul di benak kita suasana panas, air asin, dan nelayan.

Namun, ada yang berbeda dari pantai yang terletak di kawasan Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.

Lokasi objek wisata alam ini, bernama Pantai Loknya. Titik pintu masuk menuju wisata pemandian alam ini, berada di Jalan Jamin Ginting yaitu jalan Medan-Berastagi tepatnya di samping Kantor Kepala Desa Bandar Baru.

Dari persimpangan tersebut, wisatawan harus menyusuri jalan desa hingga kurang lebih 950 meter, kemudian lansung tiba di pintu masuk Pantai Loknya.

Untuk biaya masuk ke objek wisata ini, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 10 ribu rupiah setiap orangnya.

Uang masuk ini, sudah termasuk biaya parkir bahkan seindah termasuk untuk sewa pondok yang terletak di pinggiran sungai kecil.

Setelah melewati gerbang masuk wisatawan yang membawa kendaraan harus berhati-hati karena jalan untuk menuju ke lokasi utama didominasi oleh jalan yang menurun.

Namun, perjalanan yang cukup panjang ini lansung terbayar oleh indahnya pemandangan di lokasi utama Pantai Loknya ini.

Begitu tiba di lokasi, pengunjung lansung disambut oleh merdunya suara gemericik air dari air terjun setinggi kurang lebih 50 meter.

Tak hanya itu, lokasinya yang terletak cukup jauh dari perumahan warga ini juga membawa ketenangan saat menikmati libur.

Udara sejuk khas daratan tinggi, seakan menyatu dengan tenangnya suasana alam untuk menghilangkan penat setelah bekerja.

Di lokasi ini, tampak banyak wisatawan yang melakukan berbagai aktivitas dengan kerabat dan keluarganya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved