TRIBUNWIKI
SOSOK Fitri Rahmah, Tanamkan Optimisme dan Pantang Menyerah Hingga Sukses Jadi Pengusaha Kuliner
Sebelum terjun untuk bisnis Pastry Fity, wanita kelahiran 1988 ini ternyata sudah terjun dalam bisnis retail fashion busana.
"Jadi kita selaku pengusaha gak bisa menyuruh staff aja, peran kita yang paling utama untuk manage. Setiap hari kita mentoring agar mereka gak lupa sama tugasnya, untuk shoot video aja harus ada tekniknya, harus diajari supaya gak melanggar SOP nya," Kata Fitri.
Sementara itu, Fitri juga pintar dalam melihat peluang agar pelanggan dapat tetap loyalitas kepada Pastry Fity, seperti membuat promo.
Ia mengakui bahwa pandemi sedikit banyaknya juga turut mempengaruhi dunia bisnis.
"Kalau kita pebisnis gak bisa berpatok kepada keadaan. Kalau lagi pandemi harus langsung mikir otak. Harus bikin suatu program atau promosi seperti gratis ongkir.
Atau buy 1 get 1 itu bisa jadi strategi agar customer bisa jajan di tempat kita. Intinya harus ada satu hal yang lebih dari kompetitior kita agar tetap capai target," ujarnya.
Tak hanya itu, Fitri juga menegaskan bahwa untuk menjadi seorang pebisnis harus mampu memiliki kekuatan mental, sehingga saat kondisi bisnis naik turun, pelaku usaha tak langsung terbawa suasana hati.
"Kalau kepribadian pertama dari kekuatan mental. Kalau kita yang pengusaha ini harus punya mental strength, jadi kita gak boleh langsung emosi dan langsung down juga.
Kalau ada masalah kita jangan fokus melulu ke masalahnya tapi ke penyelesaiannya, jadi kita gak ada kekuatan mental, makanya mudah down," pungkas Fitri.
Baca juga: 5 Bahan Alami Ini Bisa Sebagai Pengganti Sabun Cuci Piring
Mampu Manajemen Waktu
Menjadi pebisnis sukses, Fitri tak lantas mengabaikan perannya sebagai seorang istri dan ibu pada umumnya.
Fitri mengatakan bahwa seiring berjalannya waktu, kini dirinya mampu mengatur waktu dengan baik sehingga dua perannya dapat berjalan beriringan.
"Yang pasti kita harus bangun pagi dan jadi pengusaha yang rajin aja belum tentu berhasil, apalagi yang bangunnya siang. Jadi kalau bisa manage semuanya, kita harus bangun pagi dan manage waktu, dicatat itu a b c d nya kegiatannya. Nanti lama kelamaan sudah terbiasa," ujar Fitri.
Namun begitu, Fitri menjalani profesi ini dengan terpaksa namun berjalan mengikuti arus.
Hal ini yang membuat dirinya ikhlas menjalani aktivitas sehari-hari tanpa ada rasa letih.
"Saya tapi gak maksakan diri untuk jadi perfect mom atau perfect wife juga, yang penting mengalir aja. Mudah-mudahan hal yang kita lakukan dengan baik dapat apresiasi dari suami, itu udah happy banget," kata Fitri.