News Video
Buntut Dualisme Kepemimpinan, Kemendikbud-Ristek Resmi Menutup Kampus ITM
Kementerian Pendidikan resmi mencabut izin Perguruan Tinggi Swasta Yayasan Dwiwarna, kampus Institut Teknologi Medan (ITM).
Sementara itu, salah seorang mahasiswa Putra menyebutkan bahwa, kedatangan para mahasiswa ini ke kantor LLDIKTI Wilayah I Sumut untuk mendengarkan hasil surat keputuasan tersebut.
"Kedatangan kami kesini untuk menjemput surat keputusan penutupan yang telah dijanjikan senin lalu," katanya.
Ia menyebutkan, sebelumnya pihak LLDIKTI telah mengundang mereka untuk datang hadir mendengarkan hasil surat terkait nasib kampus ITM.
"Dari hasil audensi tadi di dalam, bahwasanya hari ini ITM sudah resmi ditutup," ucapnya.
Namun, ia mengaku belum secara langsung melihat surat keputusan yang di berikan oleh Kemendikbud-Ristek untuk yayasan Dwiwarna.
"Tapi sampai ini kami belum mendapatkan suratnya, kita masih menunggu notulensi dari hasil audensi tadi," sebutnya.
Para mahasiswa ini sangat menyayangkan ketidak hadiran pihak yayasan untuk menerima Surat Keputusan itu.
"Sampai hari ini belum ada komunikasi yang jelas terhadap mahasiswa, pertanggngjawaban atas segala macamnya belum ada dari pihak yayasan terhadap mahasiswa," ucapnya.
Salah seorang mahasiswa lainnya, Zein mengungkapkan bahwa ditutupnya kampus ITM karena dampak permasalahan dualisme yang terjadi sejak dua tahun kebelakang.
"Sejatinya kami sangat menyayangkan kampus ITM ini tutup atau dicabut. Ini mungkin puncak permasalahn yang ada," tuturnya.
Zein berharap kepada pihak Yayasan Dwiwarna agar sekiranya bisa bertanggungjawab atas perpindahan para mahasiswa.
"Harapan kami sesuai dengan aturan yang ada, karena perpindahan akademik dan non akademik itu ditanggung oleh pihak yayasan, dan segala kerugian yang disebabkan sama konflik hari ini," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)