Materi Belajar Sekolah
Materi Belajar Bahasa Indonesia SMP Kelas 7 : Struktur Teks Fabel dan Unsurnya
Materi belajar bahasa Indonesia SMP Kelas 7 ini tentang pengertian teks fabel, struktur fabel dan unsur-unsur teks fabel.
TRIBUN-MEDAN.com - Materi belajar bahasa Indonesia SMP Kelas 7 ini tentang pengertian teks fabel, struktur fabel dan unsur-unsur teks fabel.
Teks fabel merupakan sebuah teks yang menceritakan tentang hewan yang menyerupai tingkah laku manusia dalam bentuk narasi.
Cerita fabel tergolong ke dalam jenis fiksi, bukan menceritakan kehidupan yang nyata.
Tokoh yang berperan dalam fabel adalah binatang atau hewan, dan pada umumnya seluruh kehidupan yang berkaitan dengan hewan.
Pengertian Teks Fabel
Fabel adalah cerita yang diperankan oleh hewan yang berkarakter seperti manusia.
Tokoh fabel itu sendiri adalah binatang, pada saat menceritakan sebuah fabel maka didalami terdapat sebuah pesan moral yang disampaikan untuk para pembaca.
Tujuan adanya pesan moral dalam teks fabel agar para pembaca dapat meniru hal-hal baik yang telah disampaikan.
Walaupun teks fabel hanya memunculkan pesan moral, akan tetapi daya pikat teks fabel tidak akan hilang karena fabel sangat digemari oleh kalangan anak-anak.
Struktur Teks Fabel
Berikut beberapa struktur teks fabel :
1. Orientasi
Orientasi merupakan tahap awal yang ada dalam teks fabel yang mencakup tokoh, latar tempat, dan waktu.
Orientasi teks fabel ini bertujuan untuk memudahkan pembaca mengetahui bagaimana isi yang ada pada teks fabel tersebut.
Baca juga: Materi Belajar Matematika SMP: Rumus Menghitung Bunga Pinjaman dan Bunga Tabungan
Baca juga: Materi Belajar Matematika SMP: Cara Menghitung Rata-rata Kecepatan, Jarak, dan Waktu
2. Komplikasi
Komplikasi disebut juga dengan klimaks, yang berisi tentang permasalahan apa saja yang terjadi pada penokohan pada teks fabel.
3. Resolusi
Resolusi merupakan bagian dari hasil permasalahan pada komplikasi dalam teks fabel tersebut yang berisikan tentang inti dari cerita.
4. Koda
Koda adalah kesimpulan yang mencakup semua isi dari teks fabel tersebut, yang dituliskan oleh pengarang pada pesan moral tentang akhir dari cerita fabel.
Unsur-unsur Teks Fabel
Unsur-unsur teks fabel terbagi menjadi 2 bagian, sebagai berikut :
a. Unsur Intrinsik
1. Tema, merupakan judul dari isi cerita.
2. Latar, menunjukkan tempat dan waktu pada cerita.
3. Tokoh, merupakan pemeran atau figuran yang bersangkutan dalam cerita.
4. Watak tokoh, adalah perilaku atau tingkah penokohan. Watak penokohan
terdiri dari antagonis, protagonis, dan tritagonis.
5. Konflik, adalah bagian dari sebuah permasalahan yang ditemukan oleh tokoh, dan konflik ini juga termasuk ke dalam komplikasi.
6. Alur, merupakan cakupan dari cerita yang tergolong seperti alur maju, alur mundur.
Pada alur teks fabel, yang sering digunakan adalah alur maju. Alur maju diartikan sebagai urutan dari awal cerita sampai akhir cerita. Dan alur ini bisa dikatakan sebagai sudut pandang.
7. Sudut pandang, merupakan salah satu cara pengarang untuk memposisikan dirinya pada pandangan yang ada di cerita tersebut.
8. Amanat, adalah akhir dari sebuah cerita yang menyimpulkan seluruh isi cerita fabel yang diperankan oleh hewan untuk memunculkan pesan moral. Amanat ini bertujuan agar pembaca dapat memetik apa yang ia dapat pada teks tersebut.
b. Unsur Ekstrinsik
Unsur-unsur ekstrinsik pada teks fabel sebagai berikut :
1. Nilai budaya dan Nilai moral yang terkandung pada cerita fabel
2. Segi agama dan kebudayaan yang dianut
3. Kondisi sosial di masyarakat pada cerita fabel
Jenis-jenis Fabel
Pada umumnya, teks fabel memiliki pengelompokan seperti fabel klasik dan fabel modern.
1. Fabel Klasik
Fabel klasik ialah fabel yang bercerita tentang masa lampau bersifat tradisional, dan cerita fabel klasik ini di turun temurunkan secara lisan untuk orang tua dan anak-anak.
Fabel klasik ini sangat singkat dan bertema sederhana. Contoh fabel klasik adalah dongeng si kancil yang cerdik.
2. Fabel Modern
Fabel modern adalah cerita fabel yang dapat disampaikan melalui media, seperti Televisi.
Fabel modern juga merupakan cerita yang dibuat secara relatif dan setiap tokoh memiliki karakter yang unik.
Meskipun tidak menyerupai hewan, akan tetapi cerita tersebut tetap memunculkan karakter hewan.
(mag4/tribun-medan.com)
Baca juga: Materi Belajar Matematika SMP: Rumus Permutasi dan Kombinasi Lengkap Contoh dan Pembahasan
Baca juga: Materi Belajar IPS Kelas 10: Pengaruh, Dampak, dan Faktor Pendorong Perubahan Sosial