Siswi Berprestasi di Sekolah, Ternyata Ini Penyebab Jennifer Pan Nekat Membunuh Kedua Orangtuanya

Jennifer Pan berprestasi selama menempuh studi di SMA Katolik, dan dengan mudah lulus sebagai sarjana Farmasi dari Universitas Toronto Kanada

Editor: AbdiTumanggor
Crime Watch Daily
Jennifer Pan, gadis yang terkenal jenius nekat menghabisi nyawa kedua orangtuanya karena depresi. Jennifer dituntut kedua orangtuanya untuk tetap berprestasi di sekolah. 

Ia pun mulai berpikir bagaimana untuk lepas dari segala tekanan.

Bersama Montemayor dan teman sekamar kekasih barunya itu, Ricardo Duncan, mereka merancang sebuah plot.

Namun, apa yang mereka rancang hanya sekadar rencana hingga hubungan mereka bubar.

Jennifer pun dekat lagi dengan Daniel.

Mereka berencana untuk menyewa tukang pukul.

Untuk memberi pelajaran pada "orangtua yang dianggap terlalu mengekang".

Jennifer mendapatkan ponsel baru dari Daniel, juga kontak ke seorang pria bernama Lenford "Homeboy" Crawford yang meminta duit 10 ribu dolar Kanada untuk mengerjai orangtua perempuan itu.

Entah bagaimana awalnya, rencana itu malah menjadi plot pembunuhan.

Merasa itu kelewatan, Daniel mundur.

Suatu malam pada tahun 2010, Jennifer memutuskan untuk mengeksekusi rencananya.

Kala itu, jarum jam menunjuk ke pukul 22.00. Crawford, Mylvaganam, dan pria ketiga bernama Eric Carty memasuki pintu depan rumah target. Mereka semua membawa senjata.

Bich dan Hann dipaksa turun ke lantai bawah. Kepala mereka ditutupi selimut.

Sang ayah, Hann ditembak 2 kali, salah satunya di bagian muka.

Sementara ibunya, Bich ditembak 3 kali di kepala dan tewas seketika.

Ajaibnya, Hann selamat dan mengingat semua yang terjadi pada momentum mengerikan itu.

Pada 2014, pengadilan atas kasus tersebut digelar.
youtube.com
Pada 2014, pengadilan atas kasus tersebut digelar.

Saat vonis bersalah dijatuhkan, Jennifer tak menunjukkan emosinya. Datar. Namun, saat awak media meninggalkan ruang sidang, ia menangis dan gemetar tak terkendali.

Dengan dakwaan tingkat pertama, Jennifer divonis seumur hidup, tanpa kesempatan mengajukan pembebasan bersyarat selama 25 tahun.

Ia berusia 28 tahun saat duduk sebagai pesakitan.

"Dan untuk dakwaan percobaan pembunuhan terhadap ayahnya, ia juga divonis menerima hukuman seumur hidup, yang akan dijalani secara bersamaan." Carty, Mylvaganam, dan Crawford masing-masing menerima hukuman serupa.

Baca juga: Kasusnya Gemparkan Dunia, Kondisi Reynhard Sinaga Babak Belur, Dikurung Bersama Penjahat Tersadis

Baca juga: Menakjubkan Penampilan Terbaru Adele di Cover Vogue, Perubahan Bentuk Tubuhnya Bikin Tambah Menawan

Baca juga: INILAH Sosok Kishore Mahbubani, Mantan Presiden Dewan Keamanan PBB yang Sebut Presiden Jokowi Jenius

Baca juga: Ibu Muda Ini Nyanyikan Lagu Happy Birthday di Makam Anaknya, Penyebab Kematiannya Sungguh Mengerikan

(*/tribunmedan/ Intisari)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved