POLRI BERDUKA, Aipda Luhut Munthe Gugur Saat Bertugas Kejar Preman Penganiaya Pedagang Sayur

Polri berduka! Upaya penangkapan preman yang aniaya pedagang sayur di Pasar Gambir Tembung, Kota Medan, melahirkan duka tersendiri.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Juang Naibaho
ISTIMEWA
Pedagang sayur menjadi korban penganiayaan preman di Pasar Gambir (kiri). Aipda Luhut Munthe meninggal dunia kecelakaan saat bertugas mengejar para preman lainnya (kanan). 

TRIBUN-MEDAN.com - Polri berduka! Upaya penangkapan preman yang aniaya pedagang sayur di Pasar Gambir Tembung, Kota Medan, melahirkan duka tersendiri.

Sejumlah petugas Polda Sumut mengalami kecelakaan lalu lintas saat bertugas mengejar pelaku penganiayaan terhadap Liti Wari Iman Gea, Rabu (14/10/2021).

Akibat lakalantas tersebut, Aipda Luhut Munthe meninggal dunia. Sedangkan sejumlah petugas lainnya mengalami luka-luka.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, Aipda Luhut Munthe meninggal akibat kecelakaan saat sedang perjalanan tugas di Jalan Medan-Tanjungmorawa KM 18,5 atau tepatnya di depan Pabrik Indofood.

Luhut dkk berupaya mengejar tiga preman yang diduga terlibat dalam penganiayaan terhadap Gea. Diketahui, sejauh ini baru satu orang preman bernama Beni Saputra yang diamankan kepolisian. Sementara tiga orang teman Beny masih bebas berkeliaran.

"Kabar duka bagi kita. Beliau (Aipda Luhut Munthe) gugur dalam bertugas," kata Kombes Hadi, Kamis (14/10/2021).

Baca juga: Liliwari Iman Gea Beberkan Kronologi Lengkap Penganiayaan Terhadapnya Oleh Preman di Pasar Gambir

Sumber Tribun Medan mengabarkan, pada hari Selasa (12/10/2021), personel Ditreskrimum Polda Sumut mencari Fery dan Ardinal Nasution alias Dedek, dua pelaku penganiayaan Liti Wari Iman Gea.

Sekitar pukul 22.00 WIB, petugas mendapat info keberadaan Dedek yang sedang bersembunyi di Galang, Kabupaten Serdangbedagai.

Selanjutnya, pukul 23.30 WIB, tim Aipda Luhut berangkat mengendarai tiga unit mobil menuju Galang.

Pada hari Rabu sekitar pukul 02.30 WIB di Galang, tim mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Dedek. Namun, setelah ditelusuri keberadaan Dedek tak terlacak lagi.

Karena target tidak ditemukan, sekitar pukul 03.00 WIB, tim kembali ke Medan secara beriringan.

Aipda Luhut Munthe meninggal akibat kecelakaan saat mengejar tersangka penganiayaan pedagang, Liti Wari Gea.
Personel Polda Sumut, Aipda Luhut Munthe meninggal akibat kecelakaan saat mengejar tersangka penganiayaan pedagang, Liti Wari Gea. (TRIBUN MEDAN/HO)

Sekitar pukul 04.00 WIB , saat melintas di Jalan Medan-Tanjungmorawa KM 18,5, tepatnya di depan pabrik Indofood, mobil yang ditumpangi oleh empat personel menabrak truk kontainer yang terparkir tanpa tanda peringatan.

Akibat kecelakaan itu, Aipda Luhut Munthe mengalami luka serius dan tiga orang lainnya mengalami luka ringan.

Selanjutnya, Aipda Luhut dilarikan ke RS Grand Medistra Lubuk Pakam untuk mendapatkan perawatan medis.

Nahas, pukul 11.47 WIB, Aipda Luhut Munthe dinyatakan meninggal dunia. 

Baca juga: VIRAL Video Pemotor Ngamuk Ditilang Polisi, Akhirnya Dihajar sampai Terkapar di Pinggir Jalan

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memberikan ultimatum agar ketiga preman yang menganiaya pedagang sayur, segera menyerahkan diri.

Panca menegaskan tak akan segan-segan untuk menjemput paksa mereka jika penyerahan diri tak segera dilakukan.

"Saya mengimbau dengan segenap hati dan saya yakin dalam waktu yang dekat jika tidak dilakukan kita akan melakukan upaya paksa," kata Kapolda, Selasa (12/10/2021) malam.

Sebagaimana dalam pemberitaan Tribun Medan sebelumnya, pada Minggu (5/9/2021) lalu, seorang wanita pedagang sayur di Pasar Gambir Tembung, dianiaya oleh sejumlah preman karena menolak membayar uang lapak kepada Beny Cs.

Petugas Polsek Percut Seituan kemudian mengamankan Beny Saputra. Preman Pasar Gambir itu ditahan, namun belakangan diketahui atas perkara lain.

Pada hari yang sama saat diamankan dan ditahan, Beny melaporkan balik pedagang sayur tersebut, karena merasa dirinya dianiaya ddengan bukti luka cakaran. Gea kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: TIGA Preman yang Diduga Aniaya Pedagang Pasar Gambir Masih Berkeliaran, Kapolda Ancam Jemput Paksa

Persoalan ini mendapat sorotan publik hingga akhirnya penanganan perkara ditarik ke Polda Sumut dan Polrestabes Medan.

Gara-gara kasus ini, Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan pun dicopot dari jabatannya.

Kapolda Irjen Panca telah mempertemukan dua pihak yang saling berseteru itu di Mapolda Sumut guna mendengar penjelasan dari keduanya.

Gea bersikukuh tak mau berdamai. Ia pun menyampaikan harapannya agar kepolisian bisa menangkap preman lainnya yang ikut menganiaya.

(cr25/tribun-medan.com)

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari tribun-medan.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tribun Medan Update", caranya klik link https://t.me/tribunmedanupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved