Berikut Perbedaan Fast Charging dan Quick Charging dan Fakta Pengisian Cepat dapat Merusak Baterai

Apa perbedaan fast charging dan quick charging? Berikut ini artikel membahas itu agar Anda tidak salah dan dapat merusak baterai handhone.  

Ist
Perbedaan fast charging dan quick charging 

Sementara itu, quick charge adalah sebuah trademark yang diberikan perusahaan Qualcomm pada produk smartphone bikinannya.

Trademark ini umumnya disematkan pada produk charger yang kompatibel dengan chipset smartphone yang juga diluncurkan oleh Qualcomm.

Baca juga: Tak Hanya Belajar, 5 Cara Ini Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak Agar Mudah Menyerap Pembelajaran

Baca juga: Hiburan Malam Holywings Baru Dilaunching Hotman Paris di Medan Langsung Dirazia Satgas, Temukan Ini

Beda fast charging dan quick charging

Secara garis besar, fast charging dan quick charging memiliki fungsi yang serupa, yakni mampu mengisi daya ponsel dengan cepat.

Hanya saja, istilah quick charging hanya dapat digunakan pada perangkat yang memakai chipset produksi Qualcomm.

Sementara istilah fast charging lebih universal, karena bisa dipakai pada smartphone dan charger yang mendukung pengisian daya cepat, tanpa terkecuali.

Baik fitur fast charging dan quick charging dapat berfungsi dengan baik, apabila digunakan pada perangkat yang kompatibel.

Lalu, bagaimana jika smartphone yang kompatibel tidak lagi menggunakan charger dengan fitur fast charging atau quick charging?

Smartphone tersebut masih dapat mengisi daya baterai, meski tidak menggunakan charger asli yang disertakan pada kotak kemasan pembelian.

Kendati demikian, proses pengisian daya yang dilakukan tidak dapat berjalan secepat saat menggunakan kepala charger aslinya.

Sebab, daya yang dihantarkan bisa jadi lebih rendah dibanding yang direkomendasikan.

Hal ini tentu berdampak pada proses pengisian baterai yang lebih lama.

Apabila baterai smartphone tidak terisi pada kecepatan yang dijanjikan, maka baterai tersebut berpotensi dapat mengalami kerusakan.

Solusi terbaik yang bisa dilakukan pengguna adalah dengan kembali menggunakan charger asli.

Namun jika tidak memungkinkan, pengguna disarankan untuk setidaknya menggunakan kepala charger asli karena memiliki pengaturan daya yang sesuai dengan yang diperlukan oleh smartphone.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved