Sudah 80 Tahun, Kakek Sepuh Penjual Obat Ini Tak Bisa Berdiri Nikahi Janda, Istrinya Cuma Senyum

Dia rela dinikahi pria berusia 80 tahun, bujangan yang belum lama dikenalnya.

Kolase Tribun Medan/IST
Ilustrasi janda dan kakek penjual obat menikah 

TRIBUN-MEDAN.com - Pernikahan pasangan beda usia sangat jauh ini viral dan menjadi perhatian khalayak.

Peristiwa pernikahan ini pada 7 Januari 2021 lalu di Guizhou, China.

Pengantin wanita adalah seorang janda berusia 42 tahun.

Ilustrasi janda muda
Ilustrasi janda muda (Tribun Pekanbaru)

Dia rela dinikahi pria berusia 80 tahun, bujangan yang belum lama dikenalnya.

Bujang lapuk itu adalah Mu, yang sudah memasuki usia rentanya.

Karena usianya yang sudah tua, kondisi kesehatannya lemah.

Meski tak bisa berdiri, Mu tetap melangsungkan pernikahan dengan cara duduk di kursi roda.

Di tengah keterbatasannya itu, Mu tetap tersenyum bahagia menikah dengan janda yang dicintainya.

Tapi yang paling mengejutkan adalah sosok pengantin wanita.

Wanita itu bernama Zhu tampil sangat mempesona, hingga menarik perhatian tamu undangan.

Zhu juga berusaha tersenyum di tengah keterbatasan suaminya.

Pernikahan Mu dan Zhu yang menyita perhatian khalayak karena usia mereka terpaut jauh
Pernikahan Mu dan Zhu yang menyita perhatian khalayak karena usia mereka terpaut jauh (Tribunnews)

Istri Mu berusia 42 tahun, membuat keduanya terpaut usia 38 tahun, dan terlihat seperti ayah dan anak.

Mengenakan pakaian pernikahan tradisional berwarna merah, si pengantin perempuan terlihat tak kalah ceria dan bahagia di hari besar mereka.

Disebutkan bahwa pernikahan Mu dan calon istrinya berlangsung sangat tiba-tiba.

Mu merupakan seorang penjual obat tradisional, yang memiliki klinik.

Karena kondisi fisiknya di masa muda, Mu tidak menikah dan tidak memiliki anak.

Mu tak berpikir untuk menikah, sampai dia bertemu Zhu.

Bagi Zhu, pertemuannya dengan Mu adalah takdir.

Zhu merupakan seorang janda memiliki seorang anak.

Namun anaknya mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan, membuat kakinya sulit bergerak.

Tahun 2016, Zhu pergi ke klinik milik Mu, untuk mengobati putranya.

Di sanalah keduanya bertemu, kemudian menjadi teman.

Dengan bantuan Mu, putra Zhu mulai sembuh.

Zhu pun semakin kagum pada Mu, dan bahkan memanggilnya guru.

Hubungan keduanya semakin mendalam dan akhirnya menikah.

Dalam acara pernikahan, Zhu berkata pada tamu, dan menyampaikan pesan pada suaminya.

"Di hidupku sebelumnya, mungkin aku berhutang padanya atau dia berhutang padaku.

Kami telah menjadi pasangan suami istri.

Aku berharap bisa terus bergandengan tangan sampai akhir hidup," kata Zhu.

Dari keluarga pengantin pria, dia menambahkan kalau Zhu sangat baik, rajin dan mendukung karir Mu.

Potret pernikahan mereka langsung mencuri perhatian warganet China.

Beberapa orang percaya bahwa disamping perbedaan usia, cinta mereka sangat tulus.

Tapi ada juga orang yang menduga jika Zhu hanya mengincar harta.

Merespons hal tersebut, seorang teman Mu berkata, meski Mu memiliki klinik pengobatan sendiri, tapi itu bukanlah satu yang sangat besar.

Jadi dia tidak memiliki uang sebanyak itu.

Karenanya tidak mungkin Zhu mau mengorbankan dirinya untuk menikahi pria yang bertahun-tahun lebih tua darinya.

Guizhou banyak dikenal orang-orang Tiong Hoa selama ribuan tahun.

Namun tidak sampai masa Dinasti Ming yang berada di bawah dominasi Cina selama masih menjadi provinsi.

Ini mendorong migrasi besar-besaran dari Sichuan, Hunan dan provinsi sekitarnya ke Guizhou.

Banyaknya pemberontakan oleh penduduk Miao sebagai penduduk asli terjadi sepanjang Dinasti Qing.

Konon, di mana dinasti Qing dynasty tiap 30 tahun akan ada pemberontakan kecil dan tiap 60 tahun akan ada pemberontakan besar.

Semua pemberontakan itu bisa dipadamkan kekaisaran.

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini sudah tayang di Bangka Pos

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved