Kisah Putri Mako, Keponakan Kaisar Jepang yang Nikahi Rakyat Jelata Kei Kumoro
Pernikahan Putri Mako, keponakan Kaisar Jepang dengan rakyat jelata bernama Kei Kumoro menjadi perhatian media dan masyarakat internasional
TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernikahan Putri Mako dengan kekasihnya Kei Kumoro menjadi perhatian media di Jepang dan sejumlah masyarakat internasional.
Putri Mako yang merupakan keponakan Kaisar Jepang memilih menikahi rakyat jelata dan meninggalkan istana.
Sebelum resmi menikah pada Selasa (16/10/2021) dengan kekasihnya Kei Kumoro, Putri Mako mendapat banyak rintangan.
Mereka mendapat sorotan, karena perbedaan latar belakang yang mencolok.
Setelah resmi menikah, keduanya pun pindah ke New York, Amerika Serikat, di mana Kei Komuro bekerja sebagai pengacara di sebuah kantor hukum.
Melansir Indian express, berikut Tribunnews rangkum profil singkat Putri Mako dan Kei Komuro yang kini bersiap menjalani kehidupan baru di Amerika.

Putri Mako
Mako Komuro, sebelumnya dikenal sebagai Putri Mako dari Akishino adalah anak sulung Pangeran Akishino dan Putri Akishino, lahir pada 23 Oktober 1991.
Mako merupakan cucu perempuan pertama dari Akihito dan Michiko
Kelahiran cucu perempuan pertama Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko disambut oleh liputan media yang intens, meskipun faktanya dia tidak dapat secara hukum mewarisi takhta.
Setelah kelahiran Putri Mako, tiga tahun kemudian saudara perempuannya Kako lahir.
Mako awalnya mengikuti tradisi kerajaan dan menghadiri sekolah elit Gakushuin hingga akhir tahun.
Baca juga: Gaet Bangsawan Kekaisaran Jepang, Terungkap Segini Penghasilan Pria Biasa yang Nikahi Putri Mako
Ia melanggar kebiasaan dengan tidak melanjutkan di institusi untuk studi universitasnya, memilih untuk kuliah di Universitas Kristen Internasional Tokyo.
Mako lulus pada 2014 dengan meraih gelar untuk studi seni dan budaya, setelah menghabiskan satu tahun di luar negeri di University of Edinburgh.
Ia kemudian memperoleh gelar master dalam studi Museum dan Galeri Seni.
Mako pertama kali bertemu Kei Komuro pada pertemuan mahasiswa yang berencana pergi ke luar negeri pada 2012.