News Video

Martabak Piring Di Jalan Kapuas Berdiri Sejak tahun 1950, Miliki Banyak Pelanggan Termasuk Pejabat

Martabak Piring ini sudah ada sejak tahun 1950, lima tahun setelah Indonesia merdeka.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Fariz

Usaha martabak itu dilanjutkan Efrizal mulai dari tahun 1998 hingga sekarang.

Adapun menu yang ditawarkan ialah martabak kacang, cokelat, wijen dan keju.

Martabak ini mulai buka dari pukul 19:00 WIB sampai pukul 00:00 WIB.

Ia mengaku perhari menyediakan tiga sampai empat kilogram adonan atau jika dihitung sekitar 300 piring martabak ludes terjual.

"Kalau sehari bisa 300 porsi. Kalau buka dari jam 7 sampai jam 12 malam," ucapnya.

Awal Mula Buka Usaha Martabak Tipis

Efrizal menceritakan awal mula usaha turun temurun ini yakni pertama kali ayahnya menjual martabak manis pada umumnya dengan ukuran lebih besar dan tebal.

Namun saat itu almarhum ayahnya diminta oleh sang istri supaya membuat martabak tipis kering untuk istrinya yang tengah hamil.

Setelah dibuatkan, istrinya pun mengatakan kalau martabak manis dengan tekstur tipis renyah yang dipanggang dengan bara arang itu sangat nikmat.

Hingga akhirnya Sutan Munir, berinisiatif memberi bonus kepada pelanggannya seporsi martabak tipis ala permintaan sang istri.

Rupanya lama kelamaan pelanggan lebih menyukai martabak yang awalnya hanya sekedar bonus hingga akhirnya martabak tipis mulai dipasarkan dan laris manis.

"Dulu yang tipis ini gratis, bonus kalau ada yang beli lebih, karena banyak yang minta martabak tipis makanya jadi ada harganya sampai akhirnya lebih fokus ke yang tipis.
Jadi pembeli mulai suka sama martabak tipis. Terakhir banyak yang minta jadi lebih laku," ucapnya.

Efrizal mengungkapkan sebelum almarhum ayahnya membuka usaha martabak merupakan pedagang nasi goreng. Namun usaha nasi goreng itu tidak begitu menjanjikan pada saat itu.

Hingga akhirnya ada seorang kerabat ayahnya yang sesama berasal dari Sumatera Barat mengajarinya membuat martabak.

Sutan Munir diberikan resep rahasia hingga akhirnya ia pun memilih berdagang martabak dan berpaling dari usaha sebelumnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved