Dampak Pungli, Pengusaha Air Panas Sidebuk-Debuk Merugi hingga 50 Persen
Pasalnya, beberapa waktu terakhir aktivitas yang dilakukan oleh oknum masyarakat ini sudah berlapis.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Adanya aktivitas dugaan Pungutan Liar (Pungli) di kawasan pintu masuk objek wisata pemandian air panas Sidebuk-Debuk, semakin meresahkan.
Pasalnya, beberapa waktu terakhir aktivitas yang dilakukan oleh oknum masyarakat ini sudah berlapis.
Dengan kondisi ini, membuat pengunjung yang datang ke sana semakin resah dan keberatan atas adanya pengutipan berlapis tersebut.
Selain membuat resah pengunjung, aktivitas ilegal ini juga membuat pengusaha atau pemilik objek wisata kolam air panas yang ada di kawasan Desa Semangat Gunung, ikut terdampak.
Baca juga: Rekrutmen PPPK Tenaga Guru Tahun 2022, FGTT Sumut Minta Penambahan Kuota
Berdasarkan keterangan dari seorang perwakilan pengusaha air panas Trio Endo Surbakti, dampak yang paling jelas mereka rasakan ialah pengurangan pengunjung yang datang.
Karena dengan pengutipan berlapis ini, membuat wisatawan semakin enggan datang ke Sidebuk-Debuk.
"Sudah sangat resah, kami juga ikut terdampak," ujar Trio, Senin (22/11/2021).
Dengan semakin kurangnya pengunjung yang datang, bahkan dirinya menjelaskan jika dibanding dengan sebelum adanya pengutipan ini hingga sekarang pengunjung sudah jauh berkurang lebih dari 50 persen.
Tentunya, pengurangan pengunjung yang datang ini membuat pemasukan para pelaku usaha ini semakin turun.
"Jelas sangat drastis turunnya, sekitar 50 sampai 60 persen penurunan pengunjung yang datang," ucapnya.
Pria yang mengenakan baju berwarna biru itu menjelaskan, kondisi aktivitas dugaan Pungli yang terjadi di kawasan objek wisata ini, tak hanya terjadi di satu tempat saja. Bahkan, beberapa waktu terutama masa akhir pekan dan libur nasional Pungli ini bisa mencapai tiga tempat.
Di mana lokasi pertama berada di depan pintu masuk yang berada di kawasan Desa Doulu, kemudian di perbatasan antara Desa Doulu dan Desa Semangat Gunung, hingga di pintu masuk Desa Semangat Gunung.
Baca juga: Viral Kisah Sepasang Kekasih Ditimpa Musibah Jelang Pernikahan, 4 Jari-jari Sang Pria Mendadak Putus
"Pungli ini sudah sangat meresahkan, karena berlapis ada tiga titik pengutipan. Ini sudah hampir setahun," katanya.
Sehingga, pengunjung yang datang untuk menikmati objek wisata ini dikutip sebanyak empat kali, karena terakhir harus membayar di pintu masuk lokasi kolam air panas.
Tak pelak, kondisi ini sangat dikeluhkan oleh wisatawan yang datang karena banyaknya pengutipan.
(cr4/tribun-medan.com)