News Video
BUCIN LEVEL DEWA, Pemuda di Bantul Nekat Jual Perabotan di Rumah, Demi Bahagiakan Sang Kekasih
Seorang pemuda di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, DRS (24) mengaku uang hasil menjual perabotan rumah milik orangtua.
BUCIN LEVEL DEWA, Pemuda di Bantul Nekat Jual Perabotan di Rumah, Demi Bahagiakan Sang Kekasih
TRIBUN-MEDAN.COM - Seorang pemuda di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, DRS (24) mengaku uang hasil menjual perabotan rumah milik orangtua digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Sebab, penghasilannya sebagai pengemudi ojek online (ojol) tak menentu.
Dilansir dari Kompas.com, kika sedang ramai orderan, DRS bisa membawa pulang uang sebesar Rp 100.000.
"Kalau itu (uang hasil penjualan) saya buat makan sehari-hari, sama buat cewek saya. Saya cewek ada satu, rumahnya di Ngawi, Jawa Timur," ucap DRS kepada wartawan di Mapolres Bantul Rabu (24/11/2021).
Tak hanya itu, uang hasil menjual perabot milik orangtuanya dibelikan baju, tas dan makanan demi bahagiakan sang kekasih.
"Sistemnya memberi ya langsung kasih, kadang berupa makanan, tas dan baju," ucap dia.
Dia membantah telah menjual genteng. Genteng tersebut hanya diturunkan dari atap rumahnya.
"Kalau genteng belum saya jual, tidak jadi itu. (kalau belum ditangkap apa yang dijual) ya paling gawang (pintu) saya jual, karena sudah habis," ucap DRS.
DRS yang menjadi bucin (budak cinta) level dewa itu, mengaku menyesal atas perbuatan yang telah dilakukannya.
"Ibu saya minta maaf sudah menjual barang-barang. Saya benar-benar menyesal, saya sudah banyak berbuat dosa. Saya minta maaf," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, DRS, warga Padukuhan Paten, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjual perabot dengan harga murah.
Kanit Reskrim Polsek Pundong Ipda Heru Pracoyo menyampaikan, dari pengakuan DRS, perabot rumah tangga dijual dengan harga jauh di bawah pasaran.
Sebagai contoh, lemari dan empat kursi panjang dijual seharga Rp 500.000, sedangkan dua daun pintu, meja, dan kursi dijual seharga Rp 700.000.
Padahal, satu pintu saja untuk harga normal bisa dijual Rp 2,5 juta.