News Video
Di Medan Kallia Coffee Jadi Kedai Kopi Pertama yang Tayangkan Film di Bioskop
Kallia menjadi kedai kopi pertama di kota Medan yang membuat film dengan pemutaran perdana di Bioskop.
Di Medan Kallia Coffee Jadi Kedai Kopi Pertama yang Tayangkan Film di Bioskop
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Kallia Coffee punya cara unik untuk memperkenalkan diri kepada para pencinta kopi di kota Medan.
Tak tanggung, Kallia menjadi kedai kopi pertama di kota Medan yang membuat film dengan pemutaran perdana di Bioskop.
Pendiri Kallia, Husni Pratama Putra dan Raden Rangga Aditya Kusumadiningrat turut berperan dalam film berjudul Kallia Coffee Journey garapan Sutradara Komkombet dari @happyinc.
Film biografi ini diputar di Cinema XXI Delipark Mall, Jumat (26/11/2021) malam yang turut dihadiri oleh seratusan penonton.
Kallia Coffee Journey ini menceritakan Uta, panggilan akrab Putra dan Rangga yang akhirnya secara tidak sengaja bertemu dan ternyata memiliki keyakinan dan mimpi yang sama soal kopi.
Pada scene tersebut, penonton akan diperlihatkan saat momen Rangga dan Uta berulang kali mencari formula terbaik untuk kopi yang saat itu sempat mengalami perdebatan dengan ego masing-masing.
Berdurasi 20-25 menit, para penonton juga disuguhkan dengan beberapa scene kearifan lokal Sumatera Utara dimana saat itu menjadi momen Uta dan Rangga mencari kebenaran tentang menikmati hidup dari arti secangkir kopi.
Meskipun keduanya memiliki ego masing masing yang berlawanan, akhirnya mereka memutuskan untuk tidak mengikuti jalur yang ada, mereka justru memilih membuka
jalur baru dan kemudian meninggalkan jejak.
"Tidak akan bisa mendapatkan hasil yang bagus jika hanya mengikuti arus," demikian ucapan Rangga saat di Film tersebut.
Alasan Rangga dan Uta membuat film ini agar dapat menyampaikan cerita dibalik Kallia dengan sempurna melalui audio visual.
"Film ini dibuat untuk menceritakan bagaimana Kallia Coffee ini berdiri. Jadi agar untuk mempermudah diserap informasinya, jadi kita menggunakan film sebagai medianya, jadi orang-orang akan lebih muda untuk tahu bagaimana sejarahnya," ungkap Rangga.
Ditimpali Uta, ia dan Rangga ingin Kallia Coffee ini dikenal dari sudut pandang yang berbeda dengan kedai kopi lainnya.
"Kita juga mau berbeda dengan yang lain. Kita tidak promosi Coffee shop ini dengan diskon-diskon. Ya cara ini kita coba untuk menarik pelanggan ke tempat kita. Intinya bagaimana caranya orang itu kenal dengan kita," ujar Uta.
Bagi Rangga dan Uta, Kallia Coffee ini memiliki momen berkesan saat penggarapannya yang memakan waktu tiga bulan diantaranya ketika tampil di depan kamera.
"Ini menjadi kali pertama kami bermain film yang tidak punya skill di depan kamera dan dituntut untuk bisa berperan walaupun perannya diri kita sendiri, jadi cukup tahu juga mengenai dunia film," ujar Rangga.
Sutradara Kallia Coffee Journey, Komkombet juga turut lega film garapannya dapat disenangi oleh para penonton.
Dikatakan Kombet awalnya ia dan Uta dan Rangga hanya berpikir untuk memperkenalkan Kallia lewat video pendek berdurasi semenit.
Namun, setelah melakukan observasi mengenai Kallia, akhirnya Kombet mengusulkan untuk menjadi suatu karya film pendek.
"Ketika saya dapat panggilan untuk mengerjakan project ini, awalnya sederhana untuk buat video mengenai kopi sekitar 60 detik seperti promosi biasanya. Akhirnya saya ngobrol beberapa hari sama mereka, saya tawarkan kenapa tidak buat segmen yang baru aja di kota Medan dengan buat film sekalian kalau ceritanya semenarik ini," kata Kombet.
Sementara itu, scene-scene di Kallia Coffee semakin menjiwai diiringi dengan soundtrack syahdu dari Helanuansa.
"lagu yang dipakai itu ada sekitar lima cuma yang jadi original soundtrack itu berjudul Hujan. Untuk lagu ini juga ada pertimbangan karena melihat keseluruhan cerita, lagu Hujan yang cocok dan memiliki keterkaitan dengan ceritanya," ucap Manager Helanuansa, Fery Sutan.
(cr13/tribun-medan.com)