Penipuan Penerimaan ASN

Jual Nama Istana Negara dan KPK, Warga Siantar Tipu Masyarakat Modus Penerimaan ASN di Kejagung RI

Seorang lelaki warga Kota Siantar jual nama Istana Negara hingga KPK tipu masyarakat modus penerimaan ASN

Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI
Mulyadi Saragih (56) korban penipuan masuk PNS saat diwawancarai wartawan, Sabtu (27/11/21)/(Tribun Medan - Alija Magribi) 

Puncaknya, pada bulan Oktober 2021, setelah mengikuti test Komputer Asesmen Digital (KAD) di Kota Medan. Anak korban kalah karena tidak memenuhi passing grade. 

Mulyadi kembali menghubungi Ilal Mahdi dan Putra Sitompul dengan tujuan menanyakan kelulusan anaknya tersebut.

"Setelah saya tanyakan, mereka bilang tidak tahu. Saya yakin saya ditipu mereka. Awalnya anak saya dijanjikan bisa lulus. Mereka berjanji akan mengembalikan uang saya seperti janjinya di awal dan sampai sekarang, mereka belum juga kembalikan," ujarnya.

Baca juga: Bak Kena Mental Terjerat Kasus Dugaan Penipuan CPNS, Olivia Nathania Sampai Bolak-balik ke Dokter

Mulyadi menyampaikan ia mengalami kerugian kurang lebih Rp 1,8 miliar.

Ia memperkirakan korban penipuan modus masuk ASN berjumlah sekitar 10 orang termasuk oknum TNI yang ikut menjadi korban.

Sementara itu Ilal Mahdi Nasution yang disebut-sebut menjadi perantara justru mengaku juga ditipu oleh Putra Sitompul.

Ia juga telah menyetor puluhan juta kepada Putra Sitompul dengan akhir yang tidak jelas.

"Aku pun sebagai korban. Awalnya kan si Putra ini menawarkan keponakan saya untuk masuk ASN. Saya masukkan lah, ada Rp 35 juta.  karena rumah saya warung mereka bertemulah antara si Putra dan korban si Mulyadi di rumah saya. Mungkin mereka ditawari juga," ujar Ilal Mahdi yang dihubungi.

Adapun berkaitan dengan kwitansi tersebut, Ilal mengatakan hanya sebagai saran, bukan mengarahkan untuk ikut memasukkan anaknya.

"Kalau mengarahkan orang untuk ikut, mana berani saya. Aku juga korban, udah kucari-cari juga si Putra ini sama kawan-kawan, tapi nggak ketemu. Rencana pas Jumat pulang ke Siantar aku mau buat laporan juga," pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Banuara Manurung dikonfirmasi terkait kasus penipuan lewat modus memasukkan sebagai ASN mengaku bahwa pihaknya masih terus menindaklanjuti kasus tersebut. 

"Soal laporan itu sedang kita tindaklanjuti ya," pungkasnya.(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved