Cerita Warga Liang Melas Datas Soal Jalan Enam Desa Rusak Parah Tanpa Perhatian Pemerintah Daerah
Cerita warga Kabupaten Karo yang datangi Jokowi bawa tiga ton jeruk mengadu soal jalan rusak parah luput dari perhatian pemerintah daerah
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Aksi masyarakat Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, mengantarkan 3 ton jeruk ke Presiden Joko Widodo kini jadi sorotan.
Sebab, di samping mengantarkan jeruk, warga turut mengadukan kondisi jalan yang rusak parah meliputi enam desa di kawasan Liang Melas Datas.
Adapun enam desa itu yakni Desa Sukajulu, Desa Kutambaru, Desa Batu Mamak, Desa Pola Tebu, Desa Kutambelin, Desa Kuta Pengkih.
Keenam desa itu berada dalam 4 kecamatan, yakni Kecamatan Tiga Binanga, Kecamatan Kuta Buluh, dan Kecamatan Lau Baleng, dan Kecamatan Mardinding.
Andi Sitepu, warga yang sudah 10 tahun tinggal di Desa Kutambelin mengatakan jalan rusak sudah ada sejak desa mereka terbentuk.
“Kalau ku tanya orang tua yang ada di sini, jalan rusak udah sejak desa ini terbentuk. Cuma ada pengaspalan beberapa kali tapi separuh – separuh," kata Andi kepada Tribun Medan, Rabu (8/12/2021).
"Ada tiga kilo meter berhenti, ada lima kilo meter berhenti. Jadi kebanyakan yang sudah hancur lah. Parahnya jalan di sini tidak pernah tersentuh oleh Pemkab Karo," tambahnya.
Dikatakannya bahkan sekadar batu untuk menimbun jalan yang berlumpur terutama saat musim hujan pun tidak pernah diberikan oleh pemerintah. Selain itu, selama puluhan tahun belakangan tidak pernah ada pengaspalan.
Maka dari itu masyarakat setiap akhir tahun, kala musim hujan, pasti mengumpulkan dana untuk membeli batu agar dapat mengakses jalan. Sistem pengumpulan dana itu digalang secara gotong royong.
“Jadi kita itu harus memakai mobil Hardtop. Kalau sepeda motor engga sanggup. Makanya kalau ada orang sakit dan mau dibawa ke rumah sakit itu pernah jadi meninggal di jalan," sebutnya.
"Karena akses jalannya misalnya dari Desa Kuta Pengkih ke puskesmas terdekat di Tiga Binanga butuh waktu 2 jam," tambahnya.
Berangkat dari kondisi itu, dijelaskan jika ada warga yang mau melahirkan akan meninggalkan desa dan ke kota atau lokasi yang mudah mengakses puskesmas.
Di samping itu, ia mengungkapkan sebenarnya pihak pemerintah dan DPRD sudah mengetahui permasalahan jalan tersebut. Hanya saja pejabat tersebut menutup mata dan sekadar datang di momen pemilihan.
"Sebenarnya untuk pihak DPRD dapil kita pastinya sudah tahu atas kondisi ini. Bupati juga sudah pergantian berapa kali sempat cek langsung kondisi jalan yang ada di sini. Tapi nyatanya tidak ada perubahan," ucapnya.
Bahkan dari pihak Bupati yang menjabat sekarang disebutnya sempat menjanjikan akan memperbaiki jalan tapi realisasinya tidak ada.