Tuntut Kesejahteraan

Gojek Angkat Bicara Terkait Tuntutan Ratusan Driver yang Kepung Kantor di CBD

Gojek angkat bicara terkait masalah demo ratusan driver menuntut berbagai persoalan yang mereka rasakan di lapangan selama bekerja

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/GOKLAS WISELY
Driver Gojek yang tergabung dalam Solidaritas Gopatner Bersatu menggelar konvoi dari Lapangan Merdeka menuju kantor Gojek di CBD Polonia, Kecamatan Medan Polonia, Selasa (14/12/2021). (Tribun Medan/Goklas Wisely) 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Head of Regional Corporate Affairs Gojek Sumatera, Aji Wihardandi angkat bicara terkait aksi ratusan driver yang tergabung dalam Solidaritas Gopatner Bersatu di kantor Gojek di CBD Polonia, Kecamatan Medan Polonia, Selasa (14/12/2021). 

"Gojek terbuka untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai komunitas yang konstruktif dan membangun demi kebaikan bersama," kata Aji kepada Tribun Medan. 

Ia menguraikan, pihaknya telah menyediakan forum diskusi bagi mitra driver yakni melalui program Kopi Darat (Kopdar) yang rutin dilaksanakan. 

Melalui Kopdar, mitra dapat menyampaikan aspirasi, berbagi pengalaman dan memberi masukan sekaligus berinteraksi dengan sesama mitra dan manajemen. 

Baca juga: Driver Taksol Culik Penumpang, Gojek Minta Pelanggan Tak Terima Kendaraan yang Berbeda dari Aplikasi

Di masa pandemi, lanjutnya, Kopdar tetap dilaksanakan secara berkala secara virtual.

Oleh karena itu, menurutnya tak harus melakukan demonstrasi.

Melainkan melalui Kopdar, mitra dapat langsung berdiskusi dua arah bersama manajemen Gojek.

Adapun terkait permintaan yang disampaikan, dijelaskan bahwa insentif bersifat apresiasi dari Gojek kepada mitra atas kinerja mereka. 

Dikatakan, skema insentif akan selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar. Sebab  tujuan utama skema insentif untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra Gojek.

Baca juga: Ratusan Driver Gojek Se-Kota Medan Berencana Kepung Kantor Gojek

"Gojek tetap berusaha untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan," ucapnya. 

Diuraikannya sejak awal pandemi Covid-19, pihaknya telah meluncurkan program-program kesejahteraan mitra driver dengan 3 pilar utama. 

Di antaranya, penyediaan layanan kesehatan, ringankan beban biaya harian, dan bantuan pendapatan.

Selain itu, skema pendapatan yang berjalan saat ini, merupakan alternatif terbaik dalam menjaga pendapatan harian Mitra.

Skema yang berjalan saat ini terbukti telah membantu banyak Mitra Gojek dari menurunnya jumlah orderan selama masa pandemi yang berjalan sejak awal tahun 2020 silam.

"Seluruh inisiatif tersebut kami lakukan meski Gojek sendiri juga ikut merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi COVID-19, sebagaimana yang dirasakan oleh para pelaku industri lainnya," ungkapnya. 

Sebelumnya, Agam Zubir selaku ketua Umum Organisasi Gabungan Ojol Daerah Medan Sekitar (GODAMS) mengatakan kini nasib driver sedang tidak baik - baik saja. 

"Sebab sistem kerja kami saat ini banyak yang tidak pro terhadap kesejahteraan driver," katanya. 

Ada pun lima tuntutan yang ingin disampaikan para driver kepada Kantor Gojek, di antaranya :

1. Perbaiki sistem Blast Order yang menyengsarakan driver. Sebab, jarak jemput order dari sistem tersebut cukup jauh dan memberatkan driver. 

2. Normalisasi tarif antar order yang pantas dan adil. Serta berikan waiting fee atau parkir fee atas tarif murah Go Food 2 Km. 

3. Berlakukan sistem target order yang lebih manusiawi, yakni mengembalikan skema insentif reguler yang lebih fleksibel.  

4. Stop penerimaan driver baru karena bukan solusi yang efektif untuk mencegah blash order saat ini. 

5. Mekanisme Suspend yang lebih objektif dan berkeadilan. 

(cr8/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved