Banjir Hebat Melanda Madina
KERUGIAN imbas Banjir Madina, Kerugian Ditaksir Rp 107 Miliar, Berikut Rinciannya
Bupati Mandailing Natal menetapkan status kesan darurat bencana banjir dan tanah longsor pada Sabtu, 18 Desember 2021.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Kominfo Madina, M. Sahnan Pasaribu mengungkapkan kerusakan dan kerugian yang dialami akibat peristiwa banjir dan longsor.
"Total perhitungan sementara kerusakan dan kerugian sebesar Rp 107.522.280.000," katanya kepada Tribun Medan, Minggu (19/12/2021).
Ada pun rincian dari Rp 107 milyar itu di antaranya :
1. Sektor Permukiman
a. Rumah tangga
Kerugian rumah tangga/ warga perkiraan kerugian ± Rp 14.560.000.000.
2. Sektor Infrastruktur
a. Kerugian infrastrukur perkiraan kerugian ± Rp
80.375.280.000.
Sektor Ekonomi Produktif
a. Pertanian/Perkebunan
- Tanaman Padi sawah Gagal Panen ± 620 Hektar. Perkiraan kerugian sementara oleh dinas teknis sebesar ± Rp 9.920.000.000.
- Tanaman Palawija dan Holtikultura ± 250 Hektar. Perkiraan kerugian ± Rp 2.600.000.000.
b. Peternakan
- Ternak Ayam ± 4.500 ekor, perkiraan kerugian Rp 67.000.000.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Mandailing Natal menetapkan status kesan darurat bencana banjir dan tanah longsor pada Sabtu, 18 Desember 2021.
Hal tersebut dapat dilihat dari surat keputusan Bupati Mandailing Natal nomor : 360/0947/K/2021.
Diketahui isi surat itu menjelaskan dalam waktu 14 hari ke depan, yakni 31 Desember 2021, Madina ada dalam status darurat bencana.
Kominfo Madina Beberkan Kronologis Terjadinya Banjir dan Longsor, Ini Rincian 16 Kecamatan dan 74 Desa Terdampak
Kepala Kominfo Mandailing Natal (Madina), M. Sahnan Pasaribu kronologis terkait kejadian longsor dan banjir di Madina.
"Awalnya tingginya curah hujan pada tanggal 15, 16, 17 dan 18 Desember di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Madina," katanya kepada Tribun Medan, Minggu (19/12/2021).
Dikatakannya, tingginya curah hujan mendorong naiknya debit air pada beberapa sungai besar, misalnya Sungai Batang Gadis, Sungai Batang Natal, Sungai Batang Batahan, Sungai Batang Bangko, Sungai Parlampungan, dan sungai- sungai kecil lainnya.
Walhasil 16 kecamatan terendam banjir yang memuat 74 desa/kelurahan.
Sampai saat ini Wilayah Pantai Barat yang meliputi 6 kecamatan masih terisolasi sehingga masih kesulitan dalam menyalurkan bantuan logistik dari kabupaten.
Untuk menyuplai kebutuhan dasar warga pada desa-desa yang terlanda untuk sementara kita penuhi dari ketersediaan bahan pokok yang ada di kecamatan masing- masing.
Ada pun wilayah terdampak rinciannya :
1. Natal (12 desa/kel), banjir
(Patiluban Mudik, Balimbing, Bonda Kase, Patiluban Hilir, Setia Karya, Pasar III Natal, Sasaran, Sikara-kara IV, Tegal
Sari, Pasar V Natal, Pasar VI Natal, Kampung Sawah).
2. Batahan (6 desa/kel), banjir
(Batu Sondat, Batahan III, Muara Pertemuan, Bintungan Bejangkar Kampung, Banjar Aur, Batahan I).
3. Muara Batang Gadis (5 desa/kel) , banjir
(Hutarimbaru, Lubuk Kapundung I, Lubuk Kapundung II, Ranto Panjang, Trans Singkuang).
4. Sinunukan (3 desa/kel) , banjir
(Bintungan Bejangkar Baru, Air Apa, Banjar Aur Utara).
5. Ranto Baek (7 desa/kel) , banjir
(Hutanauli, Sampuran, Muara Bangko, Padang Silojongan, Dua Sepakat, Gonting, Ranto Panjang).
6. Lingga Bayu (8 desa/kel) , banjir dan tanah longsor
(Simpang Gambir, Lobung, Kampung Baru, Aek Garingging, Sikumbuk, Lancat, Tapus, Perbatasan).
7. Batang Natal (2 desa/kel), tanah longsor menutup ruas jalan.
8. Panyabungan Selatan (1 desa/kel), tanah longsor menutup ruas jalan.
9. Panyabungan Barat (4 desa/kel), banjir
(Longat, Batang Gadis Jae, Barbaran, Hutatonga).
10. Panyabungan Timur (2 desa/kel), banjir dan tanah longsor
Tobing Tinggi, Tanjung Julu).
11. Panyabungan Utara (8 desa/kel), banjir
(Baringin Jaya, Kampung Baru, Torbanua Raja, Rumbio, Jambur Padang Matinggi, Simanondong, Baringin jaya, Sopo Sorik).
12. Panyabungan (5 desa/kel), banjir
(Adian Jior, Manyabar, Pidoli Lombang, Pagaran Tonga, Aek Mata).
13. Siabu (4 desa/kel), banjir
(Muara Batang Angkola, Tanjung Sialang, Hutagodang Muda, Aek Garut).
14. Hutabargot (3 desa/kel), banjir
(Hutabargot Nauli, Kumpulan Setia, Huta Julu).
15. Naga Juang (2 desa/kel), banjir
(Tarutung Panjang, Tambiski).
16. Kotanopan (2 desa/kel), tanah longsor
(Simandolam, Muara Patontang).
(cr8/tribun-medan.com)
(cr8/tribun-medan.com)
