6 Mantan Pemain Timnas Indonesia yang Jatuh Miskin dan Bernasib Miris Usai Pensiun
Namun nasib lain terjadi terhadap mantan pemain Timnas Indonesia, ada yang menjadi tukang ojek online hingga menjadi penjahat
TRIBUN-MEDAN.com - Pemain sepak bola yang bermain untuk klub di liga kasta tertinggi dan bergabung dengan timnas tentunya memiliki penghasilan yang tidak sedikit.
Di Indonesia, mungkin juga terjadi di negara-negara lain, ada kecenderungan bahwa pemain yang berlebel timnas kecil kemungkinan untuk jatuh miskin.
Di Eropa, terutama pemain liga top, gaji yang mereka raih ketika masih aktif bermain sepak bola dapat membiayai sisa hidup tanpa harus bekerja, misalnya sekelas Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang bergelimang harta.
Untuk di level bawah, mungkin mereka masih harus memutar otak dan tenaga lebih banyak untuk membiayai hidup setelah pensiun, misalnya menjadi seorang pelatih, manajer klub, ataupun bintang iklan.
Namun nasib lain terjadi terhadap mantan pemain Timnas Indonesia, ada yang menjadi tukang ojek online hingga menjadi penjahat yang meresahkan warga.
Berikut mantan pemain Timnas Indonesia yang jatuh miskin dan bernasib miris seusai pension.
1. Wahyu Wijiastanto (Peternak Lele)
Wahyu Wijiastanto adalah mantan pemain sepak bola yang pernah merumput bersama Timnas Indonesia.
Bahkan dirinya pernah disematkan menjadi kapten Timnas Indonesia.
Namun kini diirnya tak lagi merumput bersama sikulit bundar, mantan pemain Persiba Bantul ini sekarang banting stir menjadi seorang peternak lele. .
2. Anang Ma’ruf (Ojek Online)

Siapa yang tidak kenal Anang Ma’ruf, Ia adalah mantan pemain langganan Timnas Indonesia dan juga pernah bermain untuk klub besar seperti Persebaya Surabaya.
Setelah gantung sepatu di tahun 2013, dirinya dikabarkan menjadi seorang driver ojek online.
Namun karena prihatin, Tri Rismaharini selaku orang nomor satu di Surabaya mengangkat Anang Ma’ruf sebagai staf di Dispora Surabaya.
3. Dedek Hendri (Begal)

Dedek Hendri adalah mantan kiper Timnas Indonesia U-18 yang pernaah merasakaan kejayaan dalam karir dan menjadi idola banyak orang.
Namun, nasib pekerjaan seseorang memang tak dapat diduga, bagaikan roda yang berputar.
Kini, setelah tak lagi berkecimpung di dunia sepak bola, dirinya malah berpofesi menjadi seorang begal dan pengguna narkoba.
4. Irvin Museng (Petugas Pengecoran)

Irvin Museng adalah pemain muda berbakat yang pernah bermain untuk Timnas Indonesia dan dirinya merupakan jebolan akademi Ajax Amsterdam.
Remaja yang pada saat itu dijuluki Golden Boy karena skillnya yang hebat memilih gantung sepatu diusia 22 tahun karena masalah cidera yang sering dialaminya.
Bahkan Ia kini dikabarkan menjadi petugas pengecoran.
5. Alexander Pulalo (Sopir)

Alaxander Pulalo mulai dikenal masyarakat luas ketika bermain untuk klub Arema Malang.
Ia juga sempat beberapa kaali bermain untuk Timnas sepak bola Indonesia.
Setelah pensiun, dirinya pernah menjadi seorang sopir di suatu perusahaan broadcasting ternama Indonesia karena kesulitan ekonomi.
6. Fachri Firmansyah (Satpam)

Fachri Firmansyah adalah mantan punggawa Timnas Indonesia U-19. Kala itu, Ia dan Tim Garuda bertolak ke negeri Matador Spanyol mengikuti turnamen bertajuk Cotif Spanyol.
Namun sayang, saat melawan Levante dirinya menadap tekel keras dari salah satu pemain yang membuatnya cidera parah hingga harus pensiun dini.
Setelah gantung sepatu, Fachri pernah bekerja menjadi buruh dan seorang satpam.
(mag9/tribun-medan.com)