News Video
Murid SD Ini Mengaku Senang Dapat Kembali Sekolah Tatap Muka, Bisa Bertemu Guru dan Teman-teman
Berdasar Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri tentang Pembelajaannya Tatap Muka (PTM), saat ini para pelajar sudah dapat belajar
Penulis: Muhammad Nasrul |
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Berdasar Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri tentang Pembelajaannya Tatap Muka (PTM), saat ini para pelajar sudah dapat mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.
Seperti yang terlihat di beberapa sekolah di Kabanjahe, Kabupaten Karo, para siswa sudah dapat bersekolah seperti biasa.
Menanggapi sudah bisa masuk sekolah, salah satu pelajar yang bersekolah di SD Bertingkat Gita br Ginting, mengaku dirinya senang bisa kembali belajar di sekolah. Dirinya mengatakan, dibandingkan dengan pembelajaran secara jarak jauh sangat jauh berbeda dengan di sekolah.
"Senang bisa belajar di sekolah lagi," ujar Gita, Selasa (11/1/2022).
Gita menjelaskan, alasannya senang bisa belajar di sekolah yakni ia bisa kembali bertemu dengan teman-teman satu kelasnya. Selain itu, ia juga dapat menerima pembelajaran dengan maksimal dari guru.
"Bisa jumpa teman senangnya," ucapnya.
Ketika ditanya perihal persiapan yang dilakukan, dirinya mengaku sebelum berangkat ke sekolah ia sudah dipersiapkan peralatan protokol kesehatan berupa masker dan hand sanitizer oleh orangtuanya.
Selain itu, untuk menghindari kontak dengan orang luar saat jajan ia juga membawa bekal berupa makanan dari rumah.
"Bawa bekal sudah dikasih orangtua," katanya.
Di tempat serupa, salah satu guru di sekolah tersebut Indirawati S.pd, mengaku menganggapi PTM 100 persen pihak sekolah sudah mempersiapkan beberapa hal.
Salah satunya, ialah mempersiapkan fasilitas berupa alat untuk mendukung penerapan protokol kesehatan.
"Persiapan kita menyiapkan alat seperti untuk cuci tangan, sampai hand sanitizer," ucapnya.
Selain itu, dirinya mengatakan pihaknya juga membuat jadwal kedatangan pelajar secara dua gelombang.
Hal ini dibuat, untuk menghindari pelajar berkerumum saat jam masuk sekolah. Untuk jam masuk sendiri, dibagi menjadi dua sesi sesuai dengan tingkatan kelas.
"Jadi kita buat jadwal jam kehadiran siswa ke sekolah. Jadi kelas empat sampai kelas enam datang jam delapan, dan kelas satu sampai kelas tiga itu jam sembilan. Supaya tidak sekaligus datangnya untuk menghindari kerumunan," ungkapnya.