Anak Durhaka
Anak Durhaka yang Racuni Keluarga, Lalu Bunuh Ayah dan Abangnya Diadili, Ini Alasan Terdakwa
Anak durhaka yang racuni keluarga lalu bunuh ayah dan abang kandungnya kini diadili di Pengadilan Negeri (PN) Medan
"Apalagi bapaknya enggak mau ngasih uang belanja, saya tulang punggung, belakangan sebelum kejadian agak kasar memang dia sama bapaknya. Tapi anak saya ini enggak pernah nakal di luar," kata Eriyanti dengan nada pilu.
Dalam sidang tersebut, terkuak fakta lain bahwa sebenarnya terdakwa ingin menghabisi semua anggota keluarga dengan racun yang sudah ia siapkan.
Adik terdakwa Afifah mengaku sempat disuruh meminum minuman yang sudah disediakan abangnya itu.
"Katanya dia mau bunuh satu keluarga, lalu dia ingin bunuh diri," kata adik terdakwa.
Mendengar hal tersebut, lantas hakim menyentil para saksi apakah ada yang disembunyikan keluarganya, sehingga terdakwa nekat ingin menghabisi nyawa satu keluarga.
"Kalian juga disuruh minum (racun) kan? Artinya dia (terdakwa) marah terhadap semua anggota keluarga. Berarti ada sesuatu," cetus hakim anggota.
Usai mendengar keterangan para saksi, saat dikonfontir, terdakwa yang mengikuti sidang secara daring tampak enggan berkomentar panjang terkait kesaksian ibu dan kedua adiknya.
"Cukup Yang Mulia," cetusnya.
Dalam dakwaan JPU disebutkan, perkara ini bermula dua bulan sebelum kejadian.
Saat itu terdakwa bertengkar dengan abangnya bernama Muhammad Rizki Sarbaini di rumahnya Jalan Tengku Amir Hamzah, Kecamatan Medan barat.
Sejak saat itu, kata jaksa, timbul niat terdakwa untuk membunuh abangnya.
Apalagi, kata jaksa setiap terdakwa bertengkar dengan abangnya, terdakwa selalu disalahkan oleh ayahnya Sugeng.
"Sehingga terdakwa pun benci sama ayahnya, dan terdakwa melihat di internet bagaimana cara meracun orang hingga mati. Sejak itu terdakwa terus mengurung diri di kamar," urai JPU.