KISAH Rohana dan Ibu Angkatnya, Ditinggal Ibu Kandung, Lalu Diasuh Guru Tionghoa Meski Beda Agama
Dua puluh dua tahun yang lalu, dia ditinggalkan di taman kanak-kanak karena ibunya harus kembali ke kampung halamannya di Indonesia.
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
TRIBUN-MEDAN.com - Dua puluh dua tahun yang lalu, dia ditinggalkan di taman kanak-kanak karena ibunya harus kembali ke kampung halamannya di Indonesia.
Saat itu, Rohana Abdullah baru berusia dua bulan.
Namun karena ketulusan hati seorang wanita Tionghoa, ia diasuh seperti anaknya sendiri hingga sekarang.
Melansir dari Harian Metro, wanita itu adalah Chee Hoi Lan, 83, adalah seorang guru TK tempat ibu Rohana bekerja sebagai petugas kebersihan.
Baca juga: 55 Tahun Belum Menikah, Intip Potret Anak Angkat Suti Karno, Adik Rano Karno Sudah Gendong Cucu
Baca juga: Dulu Ditemukan di Toilet Masjid, Intip Imutnya Vania Athabina Anak Angkat Venna Melinda Masuk PAUD
Mengingat nasib bayi wanita itu, Chee Hoi Lan memutuskan untuk merawatnya seperti anaknya sendiri.
Hoi Lan mengatakan dia sadar bahwa perbedaan agama akan menjadi masalah dan karena itu, dia berusaha menyediakan semua kebutuhan Rohana, 22, dengan menggunakan uangnya sendiri.
Termasuk mengirimnya ke Kelas Dasar Fardu Ain (Kafa) atau sekolah dasar Islam.
Selain itu, Rohana juga dipastikan mempelajari dasar-dasar Islam melalui studi langsung di sekolah dan pendidikan dari kenalannya.
“Saya mencintainya seperti anak saya sendiri. Sejak kecil, saya memastikan dia makan makanan halal dan menjalankan ibadah sebagai seorang Muslim hingga saat ini.
 
"Sebelum saya mati, saya ingin melihatnya menikah, sukses dan bahagia. Saya lega karena seumur hidup saya, saya memastikan dia bangun sebagai seorang Muslim, dia akan tetap begitu selamanya," katanya mengadu mengenai Rohana yang tidak memiliki kewarganegaraan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Batu, Gulam Muszaffar Ghulam Mustakim, kemarin.
Hoi Lan, yang belum menikah, mengatakan selama ini Rohana tinggal bersamanya di kawasan perumahan di ibu kota dan hingga hari ini, dia memastikan bahwa “anaknya” itu tetap hidup sebagai seorang Muslim.
“Saya tahu ada hal-hal yang dia tidak bisa makan. Saya tahu ada saat-saat dia perlu berdoa dan itu tidak masalah sama sekali.
"Saya bertanggung jawab sebagai seorang ibu, saya mendidik, saya mengasuhnya sebagaimana mestinya. Yang membedakan kami adalah budaya dan agama," katanya.
Rohana yang terlihat sedih sepanjang percakapan mengatakan, dia akan terus mencintai ibu angkat yang ramah yang disebut laoshi (guru dalam bahasa Mandarin) bahkan setelah dia mengambil jalannya sendiri.
 
Dia mengatakan ibunya yang juga orang Indonesia menikah dengan ayahnya, seorang warga lokal yang menghilang setelah dia lahir dan beberapa kali datang ke Malaysia selama dirawat oleh Hoi Lan.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											