DOKTER Muda Nyaris Dikeroyok 7 Pemotor di Jalan Medan-Binjai, Dimaki hingga Mobil Ditendang
Seorang wanita berprofesi sebagai dokter gigi, Wanda Fithriyah (30) menjadi korban kejahatan sekelompok pemuda di Jalan Medan-Binjai Km 12.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Seorang wanita berprofesi sebagai dokter gigi, Wanda Fithriyah (30) menjadi korban kejahatan sekelompok pemuda di Jalan Medan-Binjai Km 12, Kecamatan Sunggal.
Mobilnya penyok ditendang beberapa orang yang berada di jalan tersebut.
Wanda menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu 15 Januari malam sekitar pukul 23:00 WIB.
Saat itu dia mengendarai mobil seorang diri dari Binjai menuju ke Kota Medan.
Dalam perjalanan dia melihat sekitar tujuh sepeda motor berkendara ugal-ugalan dan menghalangi jalan.
Tiba-tiba seorang pengendara diantara mereka berbelok ke kiri mendadak tanpa menyalakan lampu sen dan membuatnya kaget.
Spontan Wanda langsung menekan klakson agar sepeda motor tersebut berhati-hati karena membahayakan keselamatan orang lain.
Bukanya merasa bersalah, para pemuda sok jagoan itu malah marah-marah kepadanya padahal temannya yang bersalah.
"Tapi mereka malah emosi dan bilang aku ngepepet mereka, terus semua pada ngejar aku," Kata korban, Wanda Fithriyah, Kamis (20/1/2022).
Dia yang sendirian pun langsung berkendara kembali tanpa menghiraukan pemuda yang marah-marah tersebut.
Ketika baru beberapa meter mobilnya melaju kembali rupanya ia dikejar beramai-ramai dan diberhentikan salah satu pengendara motor.
Disitu mobilnya dikerubungi lalu ditendang dan dipukul hingga penyok.
Tak hanya itu, dia juga dimaki-maki dengan kata-kata tak senonoh.
"Jadinya aku dicegat salah satu dari mereka, dipukuli ditendang mobil aku sambil ngomong kotor," ucapnya.
Wanda menyebut ketika mobilnya dipukul hanya berpasrah diri di dalam mobil seorang diri hingga akhirnya ada yang menolongnya secara tak langsung.
Nyaris di waktu bersamaan sebuah mobil ambulans melintas dari belakangnya sambil menyalakan sirine dan membuat mereka yang mau menghakiminya kabur.
Mereka mengira mobil ambulan itu merupakan mobil patroli polisi sehingga kalang kabut.
"Mereka kira itu polisi jadi pada lari mereka," pungkasnya.
Atas kejadian itu dirinya membuat laporan ke Polrestabes Medan dengan Nomor : STTLP/191/I/2022/SPKT/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA.
Dokter muda ini berharap agar kepolisian segera menangkap para pemuda yang sangat meresahkan tersebut.
(Cr25/tribun-medan.com)