Kasus Tewasnya Kakek 89 Tahun setelah Dikeroyok Massa di Jalan Raya, Terungkap Pelaku Provokasi

Kakek tersebut awalnya diteriaki maling sebelum dikeroyok massa hingga tewas dilokasi kejadian di Jalan Pulokambing, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Editor: AbdiTumanggor
(Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Publik tengah digemparkan dengan aksi main hakim sendiri yang menewaskan seorang kakek berusia 89 tahun.

Dalam sebuah video yang viral, kakek tersebut awalnya diteriaki maling sebelum dikeroyok massa hingga tewas di lokasi kejadian di Jalan Pulokambing, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) malam.

Nyatanya kakek tersebut bukanlah maling dan saat kejadian ia mengendarai mobil miliknya sendiri.

Korban diketahui bernama Wiyanto Halim (WH) yang dihujani dengan pukulan tangan bahkan dipukul dengan kayu.

Duka mendalam pun dirasakan keluarga saat mengetahui Wiyanto Halim meninggal akibat fitnah dan aksi main hakim.

Bak menjadi firasat keluarga, anak Wiyanto Halim mengungkapkan kebiasaan tak lazim sang ayah sebelum kejadian.

Freddy Y Patty selaku pengacara keluarga korban mengatakan, pada malam kejadian Wiyanto Halim tak seperti biasanya keluar rumah tanpa berpamitan dengan keluarga.

Di malam tragis tersebut, kakek 89 tahun itu mengendarai mobil sendiri tanpa ada yang menemani.

"Dia keluar tanpa keluarga tahu, biasanya kemana-mana memang sama sopir tapi malam itu sedang cuti," ujar Freddy Y Patty, dilansir dari Wartakota.com.

"Papa biasanya keluar sebentar lalu pulang gak sampai malam, nah ini tidak izin tidak komunikasi juga," tambah Bryna, anak Wiyanto Halim saat konferensi pers di Rumah duka Grand Heaven, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022).

Di sisil lain, pengacara keluarga Wiyanto Halim, mengungkap dugaan kalau kejadian itu bukan pengeroyokan biasa.

Mereka menduga ada dalang pihak-pihak yang mengingkan peristiwa itu terjadi.

Kini pihak keluarga menginginkan agar kasus itu bisa ditindak lanjuti hingga tuntas oleh pihak kepolisian.

Keluarga juga menyerahkan kasus ini kepada kepolisian untuk diselidiki sampai mendapatkan titik terang.

"Kami minta keadilan. Saya tak terima papa meninggal mengenaskan seperti itu," kata Bryna.

Masih teringat dibenak Bryna, papanya adalah sosok yang sangat royal kepada sipapun terutama yang sedang kesusahan.

Inilah yang membuat Bryna sangat mengagumi papanya yang kini telah tiada.

"Papa itu juga tegas gak pernah menyerah. Selalu kepikiran kalau ada yang sedang kesusahan," ujarnya.

Kronologi

Sebelumnya, Sosok kakek bernama Wiyanto Halim alias WH (89) dikabarkan meninggal dunia usai dikeroyok pada Minggu (23/1/2022) dini hari.

Lokasi pengeroyokan terjadi di Jalan Pulo Kambing Raya, Kawasan Industri Pulogadung.

Kejadian tersebut bermula karena korban dikira sebagai maling oleh sejumlah orang yang mengejarnya. Padahal diketahui, korban bukan maling.

Saat kejadian, diketahui korban tengah mengendarai mobilnya sendiri.

Mengutip dari TribunJakarta.com, usai tewas meregang nyawa, identitas kakek WH mulai terungkap.

Bahkan sosok pria lansia tersebut ternyata bukanlah orang sembarangan.

Melansir dari Gridhot.ID, WH dulu dikenal sebagai pengusaha sukses di Jakarta.

Bryna, anak dari almarhum WH, saat menggelar konferensi pers di rumah duka Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022) menjelaskan soal sosok ayahnya tersebut.

"Papa itu orang yang royal, dia enggak bisa lihat orang susah. Dia selalu kepikiran," ucap Bryna.

"Dan Papa orang tegas, dan pantang menyerah, itu sikap yang saya kagumi," imbuhnya.

Sementara itu, mengutip dari Kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, saat ini telah ditetapkan menjadi tersangka berinisial R karena diduga memprovokasi pengendara lain dengan berteriak maling karena tersenggol oleh kendaraan korban.

Jasad diduga HM yang tewas diamuk massa di Jalan Pulokambing, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022)TribunJakarta.com
Jasad diduga HM yang tewas diamuk massa di Jalan Pulokambing, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022).

Fakta tersebut terungkap berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka R dan 13 orang lain yang telah diamankan.

"Ini yang diakui oleh pemilik motor (tersangka) yang diserempet tersebut. Pemilik motor yang tersenggol tersebut mengakui memprovokasi dengan teriakan maling," ujar Zulpan, Senin (24/1/2022).

Gegara hal itu, pengendara lain yang berada di sekitar lokasi kejadian berusaha mengejar HM, sampai akhirnya berujung aksi pengeroyokan.

"Sehingga mengakibatkan orang-orang di sekitar berempati dan mengejar secara beramai-ramai dengan menggunakan motor terhadap pengemudi Toyota Rush tersebut," ungkap Zulpan.

Zulpan menambahkan, penyidik masih melakukan pengembangan untuk mencari tersangka lain dalam kasus pengeroyokan tersebut.

"Tentunya dengan kasus ini tidak akan berhenti satu tersangka, akan berkembang kepada tersangka lain, karena seperti yang kami lihat di video viral tersebut bahwa ada beberapa kendaraan lain yang melakukan pengejaran," tutur Zulpan.

Zulpan sebelumnya menjelaskan, polisi sudah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa 14 orang.

"Kami melakukan cek analisis TKP berdasarkan rekaman (kamera) CCTV yang ada. Kemudian, sampai sore ini kami sudah melakukan pemeriksaan dan masih berlangsung," ujar Zulpan.

"Ada 14 orang yang sudah kami amankan dan periksa terkait hal ini," sambungnya.

Setidaknya dari ke-14 orang, kata Zulpan, penyidik telah menetapkan R sebagai tersangka.

"Sampai dengan sore ini Polres Metro Jakarta Timur sudah menetapkan satu sebagai tersangka dengan inisial R terkait dengan kasus ini," ungkap Zulpan.

(*/Tribunmedan)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved