Viral Pernikahan Tanpa Restu

HEBOH Pernikahan Yanti Nainggolan di HKBP Tanjung Mulia, Ini Ratap Ibu Kandung dalam Protesnya

Asima Mariati Ema selaku ibu kandung pun langsung melakukan aksi protesnya terhadap pernikahan putri sulungnya di Gereja HKBP Tanjung Mulia.

HO
Seorang ibu bernama Asima Mariati Ema protes di depan Gereja HKBP Tanjungmulia ingin merebut anak perempuannya 

Viral Video Pernikahan Yang Tidak Meminta Restu Ibu Kandungnya di HKBP Tanjung Mulia, Medan

TRIBUN-MEDAN.com - Viral sebuah visual audio di media sosial yang memampangakan aksi seorang Ibu yang tidak setuju atas pernikahan anak perempuan sulungnya di Gereja HKBP Tanjung Mulia, Medan.

Video viral ini bermula dari live di Facebook atas akun bernama Ivo Damayanti Sinambela di HKBP Tanjung Mulia, Medan.

 

Selepas video live ini berhenti, video ini sontak viral dan begitu cepat beredar di media sosial Facebook, YouTube dan TikTok pada Sabtu (29/1/2022).

Dalam video tersebut dijelaskan bahwa seorang putri kesayangan dari seorang ibu yang bernama Asima Mariati Ema melangsungkan sebuah pernikahan.

Namun tak dinyana, pernikahan tersebut ternyata tanpa restu dari Asima, sang bunda.

Asima Mariati Ema selaku ibu kandung pun langsung melakukan aksi protesnya terhadap pernikahan putri sulungnya.

Hal ini Ia lakukan lantaran sang putri yang bernama Reftania Yanti Nainggolan disebut-sebut menyembunyikan dari awal rencana pernikahannya bersama sang suami hingga akhirnya melangsungkan pernikahan di Gereja HKBP Tanjung Mulia, Medan.

Pada postingan video tersebut, Asima Mariati Ema mengungkapkan bahwa anak perempuannya tersebut diambil/dinikahi tanpa ada persetujuan dari dirinya.

"Bahwasannya anakku diambil tanpa persetujuan dariku, orangtuanya," ucapnya.

Asima pun menuturkan bahwa dirinya tidak tinggal diam tatkala mengetahui rencana pernikahan sang putri.

Ia sempat pergi menjumpai Pendeta di HKBP Tanjung Mulia, Medan sebanyak 4 kali untuk menanyakan bagaimana kejelasan atas proses pernikahan putrinya, Reftania.

Ia ingin mengetahui bagaimana mungkin Reftania dapat melakukan proses malua (naik sidi, proses seorang Kristen dewasa menyatakan iman percayanya pada Tuhan di Gereja HKBP), martumpol (prosesi pranikah)  hingga pemberkatan pernikahan tanpa ada persetujuan dari dirinya yang sebagai orangtua kandung.

Tak dinyana, saban Ia menjumpai Pendeta HKBP Tanjung Mulia yang bernama O. Sihite, Ia mendapatkan jawaban yang selalu berbeda.

Asima mengklaim tidak ada penjelasan sama sekali bagaimana proses pernikahan anaknya tersebut.

"Jadi ini kubilang sama kalian, bahkan ke Pendeta HKBP Tanjung Mulia, saya sudah datang 4 kali. Sebentar katanya, Saya terima. Inilah HKBP Tanjung Mulia yang menyetujui bahwasanya, saya sebagai orang yang melahirkan anak saya, putri kandung saya, saya besarkan dari lahir sampai dia jadi sarjana."

Karena tidak mendapat penjelasan dari pihak Gereja, Asima Mariati Ema mulanya sudah dapat mengikhlaskan, menerima pernikahan putrinya, Reftania.

Hingga akhirnya pada hari pernikahan sang putri, Ia pun datang ke Gereja HKBP Tanjung Mulia, Medan.

Tak sendiri, Asima datang bersama adik Reftania dengan tujuan untuk mengucapkan selamat atas pernikahan Reftania bersama sang suami.

Namun sayang disayang, niat baik Asima ternyata tidak mendapat respons yang baik dari pihak keluarga yang menjadi wakil dalam pernikahan sang putri.

Asima beserta putrinya alias adik kandung Reftania, dilarang untuk mengucapkan selamat kepada Reftania beserta suaminya.

Lantaran dilarang menemui dan mengucapkan selamat kepada putrinya, Asima beserta adik Reftania pun kecewa dan melangsungkan aksi protesnya di Gereja HKBP Tanjung Mulia.

"Masak aku mau bertemu anakku, kalau memang ini hari bahagianya, izinkan aku ngomong sama anakku. Tidak bisa? Di mana hati kalian? Terlalu kami cintai anak kami, biar tau aja kalian," ujar Asima.

Asima Mariati Ema pun mengungkapkan bahwa dirinya merupakan orangtua tunggal.

Ia membesarkan anaknya seorang diri hingga sang anak dapat menjadi sarjana dan mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Karena hal tersebut, Ia mengaku sedih dan getir yang mendalam karena keluarga pihak laki-laki yang menikahi anaknya tidak ada meminta izin kepada dirinya sebagai orangtua.

Ia juga menambahkan bahwasanya dirinya merasa sang putri, Reftania hanya dimanfaatkan oleh suaminya yang tidak memiliki pekerjaan sama sekali.

Sangat jauh berbeda dengan Reftania yang memiliki pekerjaan yang bagus.

Demikikian menurut Asima.

"Seorang diri saya membesarkan anakku ya. Anak diambil dengan laki-laki yang pengangguran. Itu mau memanfaatkan anak gadisku, Ito," ujar Asima kepada orang-orang yang berusaha untuk menenangkan dirinya.

Setelah melakukan aksi protesnya, akhirnya Asima diberi kesempatan untuk bertemu dengan anaknya, Reftania di dalam ruangan Gereja HKBP Tanjung Mulia, Medan.

Asima pun langsung mengucapkan selamat atas pernikahan putrinya, Reftania.

"Selamat ya nak ku ya, selamat bahagia ya nak ku ya, ingat kau kalau aku mamakmu? Kenapa kau gak pernah datang ke rumahku?" ucap Asima kepada Reftania.

Reftania pun menjawab bahwa dirinya ingat terhadap ibu kandungnya tersebut.

"Iya mak, iya ingat," ujar Reftania kepada Asima.

Tapi sayang, meski dia mengingat sang ibu, dalam video tersebut terlihat Reftania tampak tidak mau menyentuh atau memeluknya ibunya tersebut meski sudah didoakan sang ibu agar pernikahannya bahagia selalu.

(cr19/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved