Kisah Gadis Jadi Budak Nafsu ISIS, 5 Tahun Diculik Berhasil Kabur, Ketakutan Pulang Akan Dibunuh
Ia sama sekali tidak pernah menyangka jalan hidupnya akan menjadi rumit dan sangat menyakitkan.
Barakat bebas, tapi dia tidak bisa pulang.
"Saya tidak tahu bagaimana saya akan menghadapi komunitas saya," katanya kepada The Associated Press (AP) dalam bahasa Arab pada Kamis (10/2/2022).
Dia dengan gugup memainkan ujung kepang gelapnya yang panjang, cat merah di jari-jari mungilnya yang memudar.
Selama bertahun-tahun, para penculik ISIS mengatakan kepadanya, dia tidak akan pernah diterima jika dia kembali.
"Saya percaya mereka," katanya.
Kisah Barakat, yang dikuatkan oleh Yazidi dan pejabat Kurdi Suriah, menjadi jendela ke dalam realitas rumit yang dihadapi oleh banyak wanita Yazidi.
Trauma dan kehilangan, banyak yang berjuang untuk berdamai dengan masa lalu, sementara komunitas Yazidi berselisih tentang bagaimana menerimanya.
"Apa yang Anda harapkan dari seorang anak yang diperkosa pada usia 12 tahun, melahirkan pada usia 13 tahun?" kata Faruk Tuzu, ketua bersama Yazidi House.
Sebuah payung organisasi Yazidi di timurlaut Suriah.
AP tidak mengidentifikasi orang-orang yang mengatakan sebagai korban kekerasan seksual, kecuali mereka memberikan izin.
Barakat berbicara kepada AP dari sebuah rumah persembunyian yang dikelola oleh kelompok Tuzu.
Hanya beberapa hari setelah pemimpin kelompok ISIS yang diyakini memainkan peran kunci dalam perbudakan wanita Yazidi, tewas dalam serangan AS di baratlaut Suriah.
Dia mengabaikan berita itu dengan mengatakan tidak ada bedanya.
ISIS pertama kali menjual Barakat kepada seorang warga Irak dari Tal Afar, seorang pria yang lebih tua dari ayahnya
Dia bergidik ketika menceritakan bagaimana dia “membuat saya memanggil istrinya 'ibu.'”