Bakar Al-Quran di Masjid, Pria Ini Dilempari hingga Tewas dan Mayatnya Digantung di Pohon

Ia dituduh menodai Al-Quran, karena membakarnya. Sekolompok warga yang melihatnya pun marah dan melemparinya pakai batu sampai tewas.

AP/Asim Tanveer
Kerabat membawa jenazah Mushtaq Ahmed, 41, yang tewas ketika massa yang marah melempari dia dengan batu sampai mati karena diduga menodai Alquran, di Tulamba, sebuah desa terpencil di distrik Khanewal di Pakistan timur, Minggu, 13 Februari 2022. 

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria paruh baya tewas mengenaskan karena dilempari sekolompok orang dengan batu di Pakistan Timur, Sabtu (12/2/2022).

Ia dituduh menodai Al-Quran, karena membakarnya. Sekolompok warga yang melihatnya pun marah dan melemparinya pakai batu sampai tewas.

Chaudhry Imran, juru bicara polisi setempat menceritakan bahwa kejadian berawal dari seorang penjaga masjid melihat seorang pria membakar Al-Quran di dalam masjid.

“Sebelum memberi tahu polisi, penjaga itu langsung memberi tahu warga sekitar,” jelasnya seperti dikutip dari ABC News, Minggu (13/2/2022).

Penjaga masjid bernama Mian Mohammad Ramzan pun langsung memberitahu warga sekitar, karena ia melihat pria tersebut hendak membakar Al-Quran lainnya.

Amarah warga sekitar pun tidak dapat dibendung dan langsung bereaksi melempari pria tersebut hingga tewas dan juga dengan sadis menggantung mayatnya di pohon.

Berdasarkan laporan AP, penjaga masjid setempat mengatakan, dia melihat pria itu membakar Al-Quran di dalam masjid pada Sabtu malam.

Ketika polisi menerima laporan ini, petugas kepolisian langsung bergegas ke tempat.

Sayangnya, tanpa menunggu aba-aba ataupun arahan dari polisi, warga yang berjumlah sekitar 300 orang langsung menghakimi pria itu ditempat kejadian.

Petugas polisi Mohammad Iqbal dan dua bawahannya sudah mencoba untuk melerai hal itu terjadi, tetapi warga sekitar tetap saja melempari pria itu hingga tak sengaja ikut melukai ketiga polisi yang berusaha untuk menangani serangan.

Menurut Kepala Polisi Setempat bernama Gujjar, korban yang malang itu seorang pria dengan ganguan jiwa bernama Mushtaq Ahmed (41).

"Pria naas itu telah mengalami gangguan mental selama 15 tahun terakhir,” ujar Gujjar.

“Berdasarkan informasi dari keluarganya, pria ini sering hilang dari rumah selama berhari-hari. Bahkan, ia juga mengemis, dan makan apa pun yang ia temukan," tambahnya.

Gujjar mengatakan, saat ini penyelidik sedang mengamati video yang tersedia untuk mencoba mengidentifikasi para penyerang.

“Polisi sejauh ini telah menahan 80 laki-laki yang tinggal di sekitar masjid. Namun, polisi masih belum bisa mendapatkan identitas tersangka lainnya yang ikut ambil bagian dalam pembunuhan tersebut,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved