Breaking News

MINYAK Goreng Langka di Pasaran, Kadis Perdagangan Duga Hal Ini Penyebabnya

Produksi minyak goreng beberapa waktu belakangan ini banyak dikeluhkan warga.

TRIBUN MEDAN/RECHTIN HANI RITONGA
Seorang warga saat membeli minyak goreng di Operasi Pasar Murah minyak goreng di halaman kantor PTPN IV Medan, Selasa (15/2/2022). Operasi pasar murah ini menjual minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14 ribu per liter. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Produksi minyak goreng beberapa waktu belakangan ini banyak dikeluhkan warga.

Hal ini lantaran sulitnya mendapatkan pasokan minyak goreng di pasaran karena jumlah produksi yang terbatas.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Medan, Dammikrot mengatkan hal ini diduga karena Harga Pokok Penjualan (HPP) tidak terpenuhi jika dijual dengan harga yang sudah ditetapkan.

“Saya pun kurang tahu, tapi kemungkinan karena supply-nya kurang. Menurut informasi yang saya tahu bahwa ini sumbernya Cost Per Unit atau CPU yang sedang naik. CPU bukan hanya diperuntukkan untuk minyak goreng. Bisa solar, bisa mentega, bisa sabun dan sebagainya,”

“Akibat harga yang terlalu rendah, HPP-nya 13.500 tidak memenuhi HPP mungkin teman-teman produsen minyak tidak memproduksi minyak, tapi memproduksi produk lain, ujar Dammikrot, Rabu (15/2/2022).

Dikatakannya, untuk mengantisipasi kelangkaan yang semakin parah, saat ini pemerintah pusat sudah mengeluarkan kebijakan agar produsen minyak goreng memprioritaskan 20 persen penjualan di dalam negeri.

“Dan sekarang ada kebijakan pemerintah pusat dari hulu bahwa 20 persen wajib produsen melakukannya di dalam negeri. 20 persen ini yang dijadikan operasi pasar murah minyak goreng. Yang 20 persen dari jumlah produksi,” kata dia.

Menurut Dammikrot, pihaknya saat ini tengah fokus kepada dua hal untuk mengantisipasi sulitnya mendapatkan minyak goreng di pasaran.

Yang pertama yakni Harga Ecera Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementrian Perdagangan dapat dipenuhi dan produksi di pasar terjamin jumlahnya.

“Yang saat ini kami kejar ini ada dua, yang pertama produksi di pasar, kemudian harga HET yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan harus terpenuhi. Itu dulu targetnya. Apa masalahnya saya belum tahu,” ungkapnya.

Ia berharap harga minyak goreng yang sampai ke pasar tradisional bisa segera naik, hal ini karena pedagang pasar tradisional tidak bisa memasang harga di bawah harga beli dari penyalur.

“Kita berharap dari pemerintah kota bahwa kalau kita ke inang-inang (pedagang tradisional) mereka beli 16 ribu masak saya jual 12.500, ini yang terjadi di pedagang pasar, supply kurang ya harga naik. Ini yang kita harapkan bisa terselesaikan,” pungkasnya.

(cr14/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved