Minyak Goreng Langka
Perjuangan Emak-emak Berlari Rebutan Minyak Goreng Hingga Temuan Jutaan Kg Minyak di Deliserdang
Mereka yang mengantre membeli minyak goreng mengeluhkan, kelangkaan di Mamasa terjadi sejak pemerintah menerapkan harganya Rp 14.000 per liter.
Penulis: Mollyzatul Ulfa | Editor: Victory Arrival Hutauruk
"Sekarang saya bicara minyak goreng curah, agar masyarakat dan UMKM bisa menikmati. Agar masyarakat juga tidak lagi berbondong-bondong beli minyak goreng," imbuhnya.
Karena itu, ia menyatakan pasokan migor curah ke pasar tradisional akan dikirim secara berkala.
Setidaknya ada enam pasar tradisional di Surabaya yang akan dikirimi pasokan migor curah setiap dua hari sekali.
Selain itu, pasokan migor curah juga akan didistribusikan ke pasar-pasar lain di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Lutfi menerangkan, digelontornya pasokan migor curah ini agar tidak ada kelangkaan.
"Supaya bisa jalan, pasarnya itu harus 'basah' bener. Jadi keluar dulu minyaknya semua, supaya harga bisa turun. Nah ini yang sekarang saya kerjakan," kata dia.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan Pemkot Surabaya akan melakukan pengawasan atas distribusi migor curah ini di pasar-pasar di Kota Pahlawan.
Menurutnya, sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat, harga migor curah dijual Rp 10.500 ke pedagang.
"Kemudian pedagang bisa menjual dengan harga Rp 11.500," katanya.
Sementara harga minyak kemasan Rp 14.000, sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Armuji menambahkan, pengawasan akan dilaksanakan oleh satgas lintas sektor. Ada dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya, Disperindag Pemprov Jatim dan kepolisian.
"Satgas ini nanti yang melakukan pengawasan pelaksanaan di lapangan, bahwa penjualan migor tidak boleh melebihi HET," terang dia.
Armuji berharap, dengan pasokan ini tidak ada kelangkaan migor di Surabaya. Ia juga menginginkan tidak ada panic buying dengan membeli migor dalam jumlah besar.
DITEMUKAN 1,1 Juta Kilogram Minyak Goreng Kemasan Ditimbun di Gudang Sumut
Telah ditemukan gudang besar yang diduga tempat penimbunan minyak goreng (migor) di wilayah Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.