Perang Rusia Ukraina

DIAM-DIAM China Muncul Setelah Memanas Pengakuan Rusia, Donetsk dan Lugansk Merdeka dari Ukraina

Seperti apa reaksi China setelah muncul pergolakan panas antara Rusia vs Ukraina...

Editor: Salomo Tarigan
Maxim Shemetov/Pool Photo via AP/tass.com
Dok Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menlu China Wang Yi 25 Mei 2017 

Rusia menuduh NATO sebagai aliansi militer yang merusak keamanan nasionalnya dengan memperluas cakupannya ke Eropa timur.

Tidak hanya itu, Rusia juga mengklaim blok pimpinan AS itu menargetkan Ukraina untuk penempatan aset militernya, dan menganggap ini tidak dapat diterima.

Baca juga: HEBOH Makam Wanita Dibongkar Setelah Meninggal, Wajahnya Cerah Seperti Tidur, Keluarga Curiga

Sementara itu, AS dan sekutunya menolak proposal Rusia untuk memberlakukan moratorium ekspansi NATO dan mengembalikan kehadiran militernya di benua itu.

Sebaliknya, mereka justru menuduh Rusia merencanakan perang agresi terhadap Ukraina.

Di sisi lain, pendukung asing Ukraina menerbangkan pesawat yang penuh dengan senjata canggih ke Ukraina, mengklaim bahwa mereka diperlukan untuk mempertahankan negara itu dari serangan Rusia.

Namun Rusia mengatakan bahwa pengiriman itu tampaknya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan militer Ukraina dalam persiapan untuk melancarkan serangan terhadap pemberontak.

Baca juga: Amerika Paling Khawatir Nasib Pejabat dan Warganya di Ukraina Setelah Pengumuman Presiden Putin

Baca juga: Gejala Omicron yang Sering Muncul, Syarat Melakukan Isolasi Mandiri jika Tertular

Sanksi Amerika 

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden langsung mengultimatum dan telah memberlakukan sanksi ekonomi tahap pertama terhadap Federasi Rusia.

Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas pengakuan Rusia terhadap kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) serta penyebaran pasukan penjaga perdamaian ke wilayah Donbass, Ukraina.

"Rusia baru saja mengumumkan bahwa mereka sedang 'mencaplok' sebagian besar Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin membangun alasan untuk mengambil lebih banyak wilayah secara paksa. Ini adalah awal dari invasi Rusia ke Ukraina," kata Biden pada Selasa kemarin.

Baca juga: KASUS Persipura di Liga 1 Dibahas, Sempat Kirim Surat Kondisi 6 Pemain, 3 Ofisial Positif Covid-19

Baca juga: HASIL LIGA CHAMPIONS Bikin Kecewa Massimiliano Allegri, Juventus Imbang 1-1 atas Villarreal

Biden pun mempertanyakan 'siapa' yang mengizinkan Putin melakukan hal itu kepada negara tetangganya.

"Dalam nama Tuhan, siapa yang menurut Putin memberinya hak untuk mendeklarasikan apa yang disebut negara baru di wilayah milik tetangganya sendiri?, ini adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan menuntut tanggapan tegas dari komunitas internasional," tegas Biden.

Tidak hanya itu, Biden juga mengumumkan tahap pertama sanksi yang diberlakukan terhadap Rusia, yang menargetkan VEB Development Bank, Promsvyazbank Public Joint Stock Company (PSB) dan 42 anak perusahaan mereka, utang negara Rusia, serta menjatuhkan sanksi pada 'elite dan keluarga mereka'.

Biden pun menegaskan bahwa AS telah bekerja sama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk memastikan bahwa pipa gas Nord Stream 2, yang akan membawa gas alam cair dari Rusia ke Jerman, tidak akan dibuka.

Baca juga: KASUS Persipura di Liga 1 Dibahas, Sempat Kirim Surat Kondisi 6 Pemain, 3 Ofisial Positif Covid-19

(tribunnews.com/Rt.com/Fitri Wulandari)

DIAM-DIAM China Muncul Setelah Memanas Pengakuan Rusia, Donetsk dan Lugansk Merdeka dari Ukraina

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved