Rusia vs Ukraina
SETELAH Rusia Kuasai Reaktor Nuklir Chernobyl, AS dan NATO Tegaskan Tak Mau Kirim Militer ke Ukraina
Tepatnya pada tanggal 26 April 1986, reaktor nomor empat di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl yang terletak di Pripyat, Ukraina, Meledak.
Setelah militer Rusia kuasai reaktor nuklir Chernobyl, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden langsung menyampaikan bahwa tidak akan mengirim tentara ke Ukraina.
"Pasukan kami tidak dan tidak akan terlibat dalam konflik,” kata Biden, Jumat (25/2/2022).
Namun, ia menyampaikan sanksi baru terhadap Rusia karena memulai invasi.
"Pasukan kami tidak pergi ke Eropa untuk berperang di Ukraina, tetapi membela sekutu NATO dan meyakinkan sekutu di timur."
Biden juga sangat berhati-hati untuk menjelaskan bahwa AS tidak agresif terhadap Rusia.
“Biar saya perjelas, ini adalah langkah defensif sepenuhnya dari pihak kami. Kami tidak berniat melawan Rusia,” kata dia.
NATO juga menyatakan tidak memiliki pasukan yang disiagakan di Ukraina dan tidak berencana mengirim pasukan ke negara tersebut. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Ia mengatakan bahwa Ukraina bukan anggota NATO, oleh karena itu fokus dari aliansi tersebut adalah mempertahankan negara-negara Eropa timur lainnya dari serangan Rusia.
”Tidak ada pasukan NATO di Ukraina. Kami telah menegaskan bahwa kami tidak berencana untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Yang kami lakukan adalah defensif,” ujarnya seperti dikutip Reuters, Sabtu (26/2/2022).
*Sejarah Bencana Nuklir Chernobyl*
Bencana dimulai ketika sedang dilakukan pengujian sistem tanggal 26 April 1986 di reaktor nomor 4 pembangkit Chernobyl yang letaknya di Pripyat, Ukraina, dekat dengan perbatasan Belarus dan Sungai Dnieper.
Kemudian terjadi lonjakan energi secara tiba-tiba dan tak diduga, dan ketika sedang mencoba mematikan darurat, terjadi lonjakan daya sangat tinggi yang menyebabkan tangki reaktor pecah diikuti serangkaian ledakan uap.
Kejadian ini melepaskan moderator neutron grafit di reaktor ke udara, sehingga menyala.
Kebakaran yang dihasilkan berlangsung seminggu penuh dan melepaskan debu partikel radioaktif ke atmosfer secara meluas ke wilayah Eropa.
Data wikipedia, 36 jam setelah insiden ini, otoritas Soviet memberlakukan zona eksklusi 10-kilometer yang menyebabkan evakuasi cepat 49.000 orang beserta hewan mereka, terutama dari pusat populasi terbesar dekat reaktor, kota Pripyat.
Jalanan keluar kota dipenuhi dengan debu yang berisi partikel nuklir di dalamnya. Penduduk disarankan untuk berdiam di rumah sebelum dievakuasi menunggu arah angin berubah.