Perang Rusia Ukraina

4 Tentara Rusia yang Ditangkap Mengaku Ingin Pulang: Kami Sedikit Ditipu Komandan

Tentara Rusia yang ditangkap di Ukraina mengatakan mereka tidak ingin perang dan ingin pulang.

Sergey BOBOK / AFP
Mayat seorang prajurit Rusia terletak di dekat kendaraan militer Rusia yang hancur di pinggir jalan di pinggiran Kharkiv, Sabtu (26/2/2022) waktu setempat, setelah invasi Rusia ke Ukraina. Pasukan Ukraina memukul mundur serangan Rusia di Kyiv tetapi "kelompok sabotase" menyusup ke ibukota, kata para pejabat pada 26 Februari. Ukraina melaporkan terjadi 198 kematian warga sipil, termasuk anak-anak, setelah invasi Rusia. 

Selain ribuan korban tewas, hampir 200 anggota militer Rusia juga telah ditangkap, kata Angkatan Bersenjata Ukraina, Sabtu.

Rusia juga kehilangan 14 pesawat, delapan helikopter, 102 tank, 536 kendaraan bersenjata, 15 senapan mesin berat dan satu rudal BUK sejak invasi dimulai, kata militer Ukraina.

Sebagai perbandingan, kurang dari 2.500 tentara AS tewas di Afghanistan, perang yang berlangsung selama dua dekade.

Mantan presiden Ukraina, Petro Poroshenko, juga menyoroti jumlah 3.500 kematian saat berbicara di CNN pada hari Jumat.

"Putin harus menjelaskan kepada Rusia mengapa sudah 3.500 orang Rusia terbunuh selama 72 jam agresi Rusia," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa serangan Putin di Ukraina adalah serangan terhadap dunia Barat dan mengatakan penting untuk melawan Rusia sekarang.

"Putin telah menyerang seluruh dunia Barat. Kami di sini berjuang tidak hanya untuk rakyat kami, tidak hanya untuk tanah air, tetapi juga untuk kebebasan dan demokrasi," katanya.

"Jika Ukraina akan dikalahkan, tidak ada yang tahu di mana besok Putin akan muncul. Itulah mengapa (kita perlu) membantu Ukraina dan membantu Ukraina, ini adalah investasi untuk keamanan Anda sendiri." (Newsweek)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved