Perang Rusia Ukraina

Akhirnya 25 WNI Dievakuasi, Masih Ada yang Belum Dibawa, Total WNI di Ukraina 153 Orang di Kiev 82

Akhirnya 25 WNI Dievakuasi dari Kota Odessa. Namun masih ada warga Indonesia lainnya  yang tersebar di Ukraina.

Editor: Salomo Tarigan
TWITTER
Warga Kharkiv Ukraina mengungsi ke stasiun kereta bawah tanah 

TRIBUN-MEDAN.com - Kabar terkini nasib WNI di wilayah berkecamuk perang Ukraina.

Akhirnya 25 WNI Dievakuasi dari Kota Odessa.  

Namun masih ada warga Indonesia lainnya  yang tersebar di Ukraina.

Baca juga: BERANINYA Rusia Ultimatum Inggris Larang Pesawat Melintas Wilayah Udara, Dibalas Bulgaria dan Ceko

Total WNI di Ukraina 153 Orang di Kiev 82 orang

Sebanyak 25 warga negara Indonesia (WNI) berhasil dievakuasi dari Odessa, kota di selatan Ukraina pada Minggu (27/2/2022) waktu setempat.

WNI dijemput tim dari KBRI Bucharest dan saat ini telah tiba di Bucharest, Rumania.

Informasi ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) lewat unggahan di twitter resmi mereka pada hari yang sama.

“Alhamdullilah, 25 WNI telah berhasil dievakuasi dari Odessa, Ukraina dan telah tiba di wilayah Rumania,” tulis pernyataan Kemlu RI.

“Tim KBRI Bucharest membawa evacuee menuju Bucharest,” lanjut twit tersebut.

Pemerintah dalam pernyataannya menyatakan akan terus mengupayakan evakuasi seluruh WNI dari berbagai kota di Ukraina.

Termasuk menjamin keamanan dan keselamatan seluruh WNI yang ada di Ukraina.

“Keamanan dan keselamatan WNI selalu menjadi prioritas utama,”

Warga Kharkiv Ukraina mengungsi ke stasiun kereta bawah tanah
Warga Kharkiv Ukraina mengungsi ke stasiun kereta bawah tanah (TWITTER)

Data terbaru, total WNI yang berada di Ukraina sebanyak 153 orang.

Mereka berada di Kiev (82 orang), Odessa (25 orang), Chernihiv (9 orang), Kharkiv (4 orang), Lviv (3 orang).

Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu RI) mencatat 153 warga negara Indonesia (WNI) ada di Ukraina setelah melakukan pendataan ulang sehubungan dengan status darurat yang diumumkan negara itu. 

Puing-puing pesawat tak dikenal yang menabrak sebuah rumah pribadi di daerah perumahan di Kyiv, Jumat (25/2/2022)
Puing-puing pesawat tak dikenal yang menabrak sebuah rumah pribadi di daerah perumahan di Kyiv, Jumat (25/2/2022) (GENNYA SAVILOV / AFP)

Baca juga: BERITA BOLA: Posisi Man United Mulai Diancam Arsenal, Manchester City Menang 1-0 Arsenal

“Sejak awal kami melakukan komunikasi dengan warga negara kita, kita meminta WNI untuk segera lapor diri. Saat ini tercatat ada 153 orang yang tercatat dalam database terbaru yang dimiliki KBRI Kiev,” kata Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha Kemenlu pada konferensi pers hari Sabtu (27/2/2022).

Judha mengatakan kota Kiev merupakan konsentrasi WNI terbanyak yang ada di Ukraina.

Baca juga: Di Balik Operasi Militer Rusia, Putin Sindir Kejahatan Perang Ukraina dan Dukungan Barat Langgar HAM

Sebanyak 82 WNI berlokasi di Kiev dan tinggal sementara KBRI.

Sebanyak 25 WNI ada di Odessa, 3 WNI ada di Lviv, 9 ada di Chernihiv, dan 4 di Kharkiv, sisanya masih tersebar di beberapa titik.

Judha mengatakan kondisi para WNI dalam keadaan aman, dan tinggal di beberapa rumah aman yang telah disiapkan KBRI.

Baca juga: Presiden Amerika Joe Biden Isyaratkan Perang Dunia Ketiga karena Putin, Rusia Bayar Harga

“Konsentrasi WNI kita terbesar ada di Kiev dan Odessa, mayoritas mereka adalah pekerja migran yang bekerja di sektor manufaktur dan hospitality,” kata Judha.

Amerika Siap Terima Pengungsi

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki telah mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) siap untuk menerima pengungsi dari Ukraina.

Meskipun negara itu menilai bahwa mayoritas warga Ukraina mungkin lebih banyak yang bersedia untuk menetap di Eropa.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (25/2/2022), saat ditanya apakah AS akan 'siap menerima pengungsi Ukraina' di tengah serangan Rusia di Ukraina, Psaki menjawab pihaknya siap kapanpun warga Ukraina membutuhkan.

Baca juga: BERANINYA Rusia Ultimatum Inggris Larang Pesawat Melintas Wilayah Udara, Dibalas Bulgaria dan Ceko

"Kami siap, kami tentu berharap bahwa sebagian besar (bisa ditampung). Namun mungkin mereka ingin pergi ke Eropa, ke negara-negara tetangganya," kata Psaki.

Ia kemudian mengungkapkan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden bekerja sama dengan negara-negara Eropa untuk memenuhi kebutuhan warga Ukraina dan 'di negara mana saja yang memiliki kapasitas' untuk menampung para pengungsi.

Psaki pun mengutip Polandia sebagai contoh negara Eropa yang telah mengalami aliran besar warga Ukraina selama 24 jam terakhir.

"Ada sejumlah negara Eropa tetangga Ukraina yang telah menyatakan keterbukaan untuk menerima pengungsi Ukraina. Dan AS akan mengantisipasi banyaknya warga Ukraina yang ingin pergi ke negara-negara Eropa," tegas Psaki.

Sebelumnya, serangan udara Rusia terjadi di Ukraina pada Rabu lalu setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan dimulainya 'operasi militer khusus' di wilayah Donbass untuk mempertahankan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang telah meminta bantuan militer Rusia untuk memerangi 'agresi Ukraina'.

Banyak orang Ukraina terlihat meninggalkan negara itu dalam rekaman video pada Rabu lalu, dengan mayoritas tampaknya menuju Polandia dan negara-negara tetangga lainnya.

Baca juga: Harga HP Vivo Y50 Kini Turun Harga hanya 2 Jutaan, Berikut Spesifikasi dan Keunggulan Y50

Baca juga: Keluarga Dorce Gamalama Mulai Rebutan Harta Warisan? Pengacara Akhirnya Bicara

(RT.com/ Tribunnews, Larasati Dyah Utami)

Baca juga: Prancis Memanas Gara-gara Serangan Rusia, Kirim Alat Militer Bantu Tentara Ukraina

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved