Aksi Brutal Ormas
ANGGOTA ORMAS di Percut Seituan Menggila, Warga Diseret di Aspal Hingga Luka-luka
Seorang warga disiksa anggota ormas, diseret di aspal dan dipukuli. Korbannya pun membuat laporan
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Tindak aksi brutal ormas makin menjadi-jadi.
Di Kecamatan Percut Seituan, seorang lelaki bernama Irwansyah (39) dipukuli, hingga diseret di aspal oleh anggota ormas.
Akibat kejadian tindak brutal ormas ini, korban yang merupakan warga Dusun 15 Semar, Desa Saentis, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara mengalami luka di kepala dan kaki.
Korban menyebutkan, aksi barbar anggota ormas ini terjadi pada Rabu, 2 Maret 2022 kemarin.
Baca juga: Rebutan Lahan Keamanan Tambang Pasir, Anggota 2 Ormas Bentrok dan Diamankan Polres Garut
Pengeroyokan bermula ketika rekannya bernama Putra tiba-tiba dihajar belasan pria yang disebut anggota ormas di Desa Saentis.
Merasa kasihan temannya dihajar, dia pun berusaha melerai agar belasan preman itu berhenti menganiaya.
Saat berusaha melerai rupanya dia pun ikut menjadi bulan-bulanan preman tersebut.
Dia dihajar di dalam rumahnya sendiri dan disaksikan adik kandung perempuannya.
"Saya enggak tau masalahnya, tiba-tiba mereka menyerang saya. Jadi makanya saya melerai tetapi malah saya yang dipukuli, saya diseret juga," kata Irwansyah di depan SPKT Polda Sumut, Jumat (4/3/2022).
Baca juga: DIDUGA Berperan Siksa Tahanan Sampai Mati, Polisi Periksa Ormas Bekingi Kerangkeng Bupati Langkat
Atas kejadian itu pun Irwansyah bersama adiknya membuat laporan ke Polda Sumut dengan nomor laporan polisi STTLP/416/III/2022/SPKT/POLDA SUMATERA UTARA.
Dia menyebut mengenal para pelaku utama yang menghajarnya hingga babak belur.
Beberapa diantaranya bernama Gea, Dani, Bembeng sama Aziz.
Mereka disebut anggota ormas berseragam loreng orange hitam.
"Kejadian itu sore. Sebagian kenal, Gea, Dani, Bembeng sama Aziz.Mereka ormas, orang PP," ucapnya.
Sementara itu, Sari, adik korban mengaku pria yang datang ke rumahnya hampir mencapai 20 orang.
Baca juga: EMAK-EMAK Pengemudi Mobil Berstiker Ormas Ditetapkan Sebagai Tersangka, Terancam 6 Tahun Penjara
Abangnya dicekik dan dianiaya seperti bukan manusia.
"Dia dicekik, diseret-seret ke aspal, dipukuli. Kalau yang mukuli banyak, sekitar 4-5 orang. Cuma disitu rame kali, sekitar 15-20 orang," ucapnya.(cr25/tribun-medan.com)